Awal Puasa Harga Bawang Putih Naik, Pengamat: Masalah yang Terus Berulang

Minggu, 26 Maret 2023 - 21:31 WIB
loading...
Awal Puasa Harga Bawang Putih Naik, Pengamat: Masalah yang Terus Berulang
Polemik kenaikan harga bawang putih di awal Ramadan ramai di publik. Harga bawang putih di Pasar Minggu sudah mencapai Rp40.000 per kg. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Polemik kenaikan harga bawang putih di awal bulan Ramadan ramai di publik. Harga bawang putih di Pasar Minggu sudah mencapai Rp40.000 per kg. Hal ini membuat konsumen keberatan dengan kenaikan harga bawang putih tersebut.

Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surya Vandiantara mengatakan, perlu adanya evaluasi oleh pemerintah terutama Badan Pangan Nasional (Bapanas) kenapa terjadi kenaikan harga. Sedangkan, di negara asal harga bawang putih relatif murah.

"Bapanas harus mengecek berapa RIPH yang telah diterbitkan Kementerian Pertanian dan berapa SPI yang sudah dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan perlu dicek. Saya mendapat informasi RIPH sudah banyak yang keluar sedangkan SPI masih tertahan, ini ada apa?" ujar Surya, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Duh! Harga Bawang Putih Terus Meroket

Dia heran dengan kenaikan harga bawang putih, sebab harga bawang putih di China rata-rata sekitar USD500 jika ditambah ongkos pengiriman sampai Indonesia kurang lebih USD780. Kalau kurs Rp15.200, maka Rp11.856.000 per ton atau dibulatkan Rp12.000.000 per ton, berarti harga bawang putih hanya Rp12.000 per kg.

"Sementara harga bawang putih di pasar saat ini mencapai Rp40.000 per kg. Tentu ini bukan merupakan hal yang wajar, harus ada tindakan cepat dari pemerintah. Jangan keran impor dibuka tapi barang tidak ada dan harga di konsumen mahal," katanya.

Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, untuk komoditas bawang putih dengan kebutuhan konsumsi agregat sekitar 600 ribu ton setiap tahun memang sulit dipenuhi dari hasil panen dalam negeri.

"Karena karakteristik tanaman bawang putih ini di daerah dingin. Untuk di Indonesia, karakteristik dingin seperti ini hanya bisa tumbuh di wilayah dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl seperti di Kaliangkrik, Temanggung, dan Tawangmangu di Jawa Tengah atau Sembalun, NTB," ujarnya.

Dengan karakteristik ketinggian tersebut, tanaman tidak bisa dilakukan dengan mekanisasi sehingga Harga Pokok Penjualan (HPP) menjadi sangat tinggi.

"Untuk menjaga keseimbangan harga, yang paling memungkinkan adalah melakukan impor komoditas untuk menjaga stabilitas volume impor, maka Kementerian Perdagangan menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) yang sudah diberikan dukungan RIPH dari Kementerian Pertanian," jelasnya.

Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika menambahkan kenaikan harga bawang putih di awal Ramadan masih wajar karena hal tersebut lazim terjadi di bulan Ramadan.

Namun, untuk bawang putih impor pihaknya hingga saat ini belum melakukan pengawasan, tetapi ke depan jika harga tidak terkendali atau tidak wajar Ombudsman akan turun ke lapangan.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)