Bentuk Polisi RW, Kapolda Metro Jaya: Warga Tertolong Kalau Anggota Polri Hadir

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran terus mematangkan rencana penempatan anggota polisi di masing-masing Rukun Warga (RW). Kebijakan ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Dari beberapa warga yang pernah ditemuinya mengaku punya pengalaman buruk dengan anggota Polri.
Baca juga: Polisi RW Jaga Kamtibmas, Kapolda Metro Jaya: Catat, Analisis, Selesaikan

"Terakhir salah satu lembaga survei, angka kepercayaan masyarakat terhadap Polri menduduki peringkat kedua terbawah, 40 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka memiliki pengalaman buruk berinteraksi dengan Polri," ujar Fadil melalui Instagramnya @kapoldametrojaya yang dikutip, Kamis (2/3/2023).

Kebanyakan masyarakat yang dia tanya, mengaku tak pernah disambangi langsung polisi. Karenanya, dia menginginkan jajaran Polda Metro Jaya bisa lebih mendekatkan diri ke masyarakat untuk menunjukkan tugas Polri yang sebenarnya.

"Buat masyarakat tersenyum, adem. Buat masyarakat merasa tertolong kalau polisi hadir. Memperkenalkan diri sebagai polisi RW yang akan membantu masyarakat ke luar dari kesulitan," tuturnya.

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya terdapat sekitar 10.000 RW. Sementara, anggotanya ada hampir 30.000. Jadi, sangat mencukupi jika satu anggota menjadi polisi RW di daerah tempat tinggalnya masing-masing.

"Artinya, kalau setiap RW 1 polisi kita sangat cukup, sangat mampu," kata mantan Kapolda Jawa Timur itu.