Razia PMKS di Penjaringan, Petugas Sasar Manusia Gerobak hingga ODGJ
loading...
A
A
A
JAKARTA - Petugas gabungan dari Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dan Satpol PP Kecamatan Penjaringan menggelar razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Razia itu sebagai upaya pengentasan masalah sosial di tengah masyarakat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, petugas melakukan penyisiran sejumlah ruas jalan yang disinyalir rawan keberadaan PMKS, seperti di Jalan Muara Karang Raya. Petugas mendapati pria berjalan pincang sambil memakai tongkat bantu jalan.
Saat didekati petugas, pria berumur 50 tahunan tersebutmengaku mengalami gangguan syaraf sehingga membutuhkan tongkat untuk berjalan. Namun, petugas P3S Sudinsos Jakarta Utara meminta pria tersebut berjalan tanpa tongkat.
Kemudian pria tersebut rupanya bisa berjalan normal tanpa tongkat yang dibawa dan rupanya upaya pincang tersebut hanya modus untuk mendapat uang. Petugas kemudian memasukkan pria tersebut ke dalam mobil untuk dibawa ke panti sosial guna menjalani pembinaan.
Petugas kemudian melanjutkan perjalanan ke kawasan Waduk Pluit dan Jembatan Tiga. Dari sini, petugas menjaring sejumlah PMKS yang terdiri dari pengemis, manusia gerobak, dan juga pemulung. Bahkan, ada seorang wanita hamil yang menjadi pengemis dengan modus manusia karung.
Kasatpol PP Penjaringan Poltak Limbong mengatakan, razia penjangkauan PMKS ini dilaksanakan rutin sesuai arahan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso untuk menertibkan masalah kesejahteraan sosial masyarakat. Dalam operasi ini, kata dia, pihaknya mengamankan tujuh PMKS yang akan dirujuk ke panti sosial.
"Kegiatan ini rutin kami lakukan, agar Kota Jakarta ini menjadi bebas dari pada manusia gerobak dan para pemerlu dari kesejahteraan sosial. Pada akhirnya kita akan membina mereka dan menjangkau di panti sosial," kata Poltak di lokasi, Kamis (16/2/2023).
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudinsos Jakarta Utara Maria Risda Pasaribu mengatakan, di Penjaringan diketahui sangat ramai dengan keberadaan PMKS tersebut.
"Di Penjaringan sendiri sangat banyak manusia gerobak dan juga manusia Kaung. Kenapa dikatakan manusia karung, sekarang itu bukan pemulung tapi modusnya pengemis. Apalagi kalau di hari Jumat yang ada namanya Jumat Berkah," ucapnya.
Dia mengatakan, Jumat Berkah itu banyak dermawan di Kecamatan Penjaringan ini yang memberikan belas kasihan. “Sehingga dengan mereka memberikan belas kasihan itu semakin banyak manusia karung yang bermodus pengemis," sambungnya.
Maria juga berharap kepada masyarakat dan juga para dermawan di Penjaringan apabila ingin memberikan sumbangan atau belas kasihan harus melalui badan atau lembaga penyaluran yang telah tersedia dan jangan di pinggir jalan.
"Kalau memang memberikan bantuan jangan memberikan di jalanan tetapi berikanlah kepada yayasan yang ada di Jakarta Utara. Kalau tidak tahu kemana mau disalurkan, boleh datang ke pos Suku Dinas Sosial Jakarta Utara yang akan menyalurkan kepada yang berhak menerima," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, petugas melakukan penyisiran sejumlah ruas jalan yang disinyalir rawan keberadaan PMKS, seperti di Jalan Muara Karang Raya. Petugas mendapati pria berjalan pincang sambil memakai tongkat bantu jalan.
Saat didekati petugas, pria berumur 50 tahunan tersebutmengaku mengalami gangguan syaraf sehingga membutuhkan tongkat untuk berjalan. Namun, petugas P3S Sudinsos Jakarta Utara meminta pria tersebut berjalan tanpa tongkat.
Kemudian pria tersebut rupanya bisa berjalan normal tanpa tongkat yang dibawa dan rupanya upaya pincang tersebut hanya modus untuk mendapat uang. Petugas kemudian memasukkan pria tersebut ke dalam mobil untuk dibawa ke panti sosial guna menjalani pembinaan.
Petugas kemudian melanjutkan perjalanan ke kawasan Waduk Pluit dan Jembatan Tiga. Dari sini, petugas menjaring sejumlah PMKS yang terdiri dari pengemis, manusia gerobak, dan juga pemulung. Bahkan, ada seorang wanita hamil yang menjadi pengemis dengan modus manusia karung.
Kasatpol PP Penjaringan Poltak Limbong mengatakan, razia penjangkauan PMKS ini dilaksanakan rutin sesuai arahan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso untuk menertibkan masalah kesejahteraan sosial masyarakat. Dalam operasi ini, kata dia, pihaknya mengamankan tujuh PMKS yang akan dirujuk ke panti sosial.
"Kegiatan ini rutin kami lakukan, agar Kota Jakarta ini menjadi bebas dari pada manusia gerobak dan para pemerlu dari kesejahteraan sosial. Pada akhirnya kita akan membina mereka dan menjangkau di panti sosial," kata Poltak di lokasi, Kamis (16/2/2023).
Kepala Seksi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Sosial Sudinsos Jakarta Utara Maria Risda Pasaribu mengatakan, di Penjaringan diketahui sangat ramai dengan keberadaan PMKS tersebut.
"Di Penjaringan sendiri sangat banyak manusia gerobak dan juga manusia Kaung. Kenapa dikatakan manusia karung, sekarang itu bukan pemulung tapi modusnya pengemis. Apalagi kalau di hari Jumat yang ada namanya Jumat Berkah," ucapnya.
Dia mengatakan, Jumat Berkah itu banyak dermawan di Kecamatan Penjaringan ini yang memberikan belas kasihan. “Sehingga dengan mereka memberikan belas kasihan itu semakin banyak manusia karung yang bermodus pengemis," sambungnya.
Maria juga berharap kepada masyarakat dan juga para dermawan di Penjaringan apabila ingin memberikan sumbangan atau belas kasihan harus melalui badan atau lembaga penyaluran yang telah tersedia dan jangan di pinggir jalan.
"Kalau memang memberikan bantuan jangan memberikan di jalanan tetapi berikanlah kepada yayasan yang ada di Jakarta Utara. Kalau tidak tahu kemana mau disalurkan, boleh datang ke pos Suku Dinas Sosial Jakarta Utara yang akan menyalurkan kepada yang berhak menerima," pungkasnya.
(mhd)