Anggota Densus 88 Keliling Cari Mangsa Sebelum Bunuh Sopir Taksi Online di Depok

Kamis, 16 Februari 2023 - 19:33 WIB
loading...
Anggota Densus 88 Keliling...
Anggoat Densus 88 Antiteror Polri Bripda Haris Sitanggang (HS) sempat berkeliling Jakarta mencari mangsa kendaraan roda empat sebelum akhirnya Sony Rizal Taihitu yang menjadi korban. Foto: Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Bripda Haris Sitanggang (HS) sempat berkeliling Jakarta mencari mangsa kendaraan roda empat sebelum akhirnya Sony Rizal Taihitu yang menjadi korban. Sopir taksi online itu dibunuh menggunakan senjata tajam.

Haris mulai berkeliling mencari mangsa pada hari Jumat 20 Januari 2023. Dimulai dengan menaiki Bus Transjakarta dari halte ke halte sembari memantau situasi jalanan dan mencari mobil yang akan dicurinya namum urung dilakukan.

"Menghampiri taksi online yang sedang ngetem di pinggir jalan lalu naik seolah-olah hendak menggunakan jasa mereka. Tapi saat itu tersangka belum berani melakukan aksi pencurian. Hal tersebut terjadi sampai tiga kali," kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono saat memimpin rekonstruksi, Kamis (16/2/2023).

Kemudian sampai pada akhirnya, Bripda Haris menaiki mobil Avanza warna merah milik Sony di dari Halte Semanggi, Jakarta Selatan menuju Perumahan Bukit Cengkeh, Depok, Senin 23 Januari 2023 pagi. Lantaran pesanan tidak menggunakan aplikasi, korban dan tersangka sepakat terkait ongkos perjalanan sebesar Rp90.000.



Haris saat di perjalanan meminta turun untuk meminjam uang ke temannya dan dia mengatakan kepada korban jika temannya tidak ada. Lalu dia meminta pada korban agar berhenti jika ada mesin ATM meski pun tak milik uang kemudian melanjutkan perjalanan ke Bukit Cengkeh.

Setelah dari mesin ATM tersangka kembali lagi ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan untuk kembali lagi ke Perumahan Bukit Cengkeh. Setibanya di lokasi, Haris mengaku kepada korban jika sebenarnya dirinya tak memiliki uang untuk membayar ongkos sembari mengambil pisau yang dibawanya.

Korban sempat membalikkan badannya ke arah Haris dan menanyakan tindakan tersangka. Kemudian tersangka menodongkan sebilah pisau yang tersangka bawa ke arah korban tersebut sembari mengatakan bahwa dirinya adalah anggota.

"Korban mengatakan maksudmu apa nodong-nodong, sembari meraih wajah tersangka dan berusaha mendorong tangan tersangka," ungkap penyidik.

Setelah terjadi perdebatan, Haris pun menyerang korban dengan menusuk korban menggunakan pisau. Namun tersangka tidak bisa memastikan di bagian mana korban terkena tusukan namun tersangka merasakan tusukan.

Terakhir tekena di bagian kepala. Ketika itu korban belum tewas dan Haris yang duduk di kursi depan berniat mengambil alih kemudi dengan cara keluar mobil dan menuju pintu sopir.

"Namun saat tersangka mencoba membuka pintu sopir ternyata pintu tersebut sudah terkunci. Mencoba membuka pintu mobil satu per satu tapi tidak berhasil," terangnya.

Kondisi tersebut membuat Haris panik karena korban terus membunyikan klakson mobil sampai ada warga keluar dari dalam rumah. Lalu Haris lari ke luar perumahan dan korban tetap mengendarai mobilnya sampai arah pos penjagaan dan bertemu dua orang penjaga.

"Korban menjalankan kendaraan ke arah Jalan Nusantara sembari membunyikan klakson berkali-kali," tutur Tommy.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1299 seconds (0.1#10.140)