Bulan Depan Angkutan Alternatif Reguler untuk Pengguna KRL Siap Meluncur

Selasa, 14 Juli 2020 - 15:02 WIB
loading...
Bulan Depan Angkutan Alternatif Reguler untuk Pengguna KRL Siap Meluncur
Masyarakat Bogor-Jakarta diharapkan bulan depan (Agustus) dapat memanfaatkan angkutan alternatif reguler agar tidak hanya tergantung pada KRL Commuter Line. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masyarakat pelaju Bogor-Jakarta diharapkan bulan depan (Agustus) dapat memanfaatkan angkutan alternatif reguler agar tidak hanya tergantung pada KRL Commuter Line .

Sebagaimana diketahui pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru sering terjadi lonjakan penumpang KRL pada waktu-waktu tertentu.

Sementara, kapasitas penumpang KRL selama masa pandemi dibatasi maksimal 35-45% untuk memenuhi ketentuan physical distancing sehingga imbasnya penumpukan penumpang. (Baca juga: Operasional RoyalTrans Kembali Dibuka via Aplikasi Tijeku)

Sejauh ini pemerintah mengerahkan bus-bus gratis untuk mengangkut para pelaju yang tak tertampung KRL meski cukup mampu mengatasi penumpukan penumpang penyediaan bus gratis tersebut tidak mungkin menjadi solusi tetap.

“Sejak awal kami meluncurkan bus gratis pada 15 Mei 2020, sudah kami informasikan bahwa jika kebutuhan terus meningkat dan muncul demand yang konsisten, tidak menutup kemungkinan akan kami luncurkan layanan bus reguler,“ ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti, Selasa (14/7/2020).

Dari evaluasi yang dilakukan, menurut dia, potensi demand ada dan saat ini sedang dilakukan kajian untuk memperkuat rencana peluncuran layanan tersebut. “Bentuk layanan nantinya adalah Bus Jabodetabek Residential Connexion (JR Conn) dengan rute point to point, “ katanya. (Baca juga: 4 Sekolah Tunda Belajar Tatap Muka, Wali Kota Bilang Bekasi Aman Covid-19)

Sifat layanan JR Conn ini titik pemberangkatan bukan dari terminal, namun diupayakan dari titik yang lebih terjangkau dari permukiman calon penumpang (asal) menuju titik tertentu (tujuan) di Jakarta, dengan demikian diharapkan tidak terjadi penumpukan calon penumpang di stasiun ataupun terminal.

Mengenai tarif, tidak mungkin semurah tarif KRL karena tarif KRL sendiri disubsidi pemerintah, namun diupayakan masih dalam batas kewajaran dan terjangkau.

Layanan JR Conn ini juga akan konsisten menerapkan protokol kesehatan sehingga kapasitas penumpang dibatasi maksimal 50% agar ketentuan jaga jarak dapat dipenuhi.

”Aturan protokol kesehatan lainnya seperti pemeriksaan suhu tubuh, penggunaan masker tentu wajib tak hanya bagi pengguna, namun juga awak operator. Bus yang digunakan juga rutin dibersihkan dengan disinfektan,“ ujar Polana.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1659 seconds (0.1#10.140)