Wapres Gibran Tinjau Proyek LRT Jakarta, Pastikan Pengerjaan Sesuai Target Waktu

Rabu, 23 Oktober 2024 - 15:33 WIB
loading...
Wapres Gibran Tinjau...
Wapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai sepanjang 6,4 kilometer. Pembangunan transportasi massal tersebut dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Dalam kunjungan tersebut, Gibran didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Iwan Takwin dan Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko.

Gibran menilai penyelesaian LRT Jakarta sebagai salah satu upaya meningkatkan penggunaan transportasi publik. Maka pada kesempatan kali ini, Gibran memastikan proyek tersebut dijalankan secara benar, berkualitas, serta sesuai target waktu.



Ari mengungkapkan progres proyek LRT saat ini sudah 32,35%. Realisasi tersebut dinilai lebih cepat dari target. "Sebagai kontraktor, kami didorong terus mengerjakan proyek LRT Jakarta ini secara tepat waktu dan tepat mutu. Setiap minggu pun dilakukan rapat progres, sehingga potensi percepatan terus dilakukan," ujarnya, Rabu (23/10/2024).

Ditargetkan, LRT Jakarta ini selesai dibangun pada 2026. Dengan begitu, pada 2027 awal sudah dapat beroperasi. Ari menjelaskan saat ini progres pembangunan LRT Jakarta Fase 1B sudah mencapai pengecoran slabdeck viaduct sampai 1,4 km serta pemasangan third rail pada sepanjang jalur Stasiun Velodrome menuju Stasiun Rawamangun.



Progres positif juga dicatatkan pada pembangunan Stasiun Rawamangun yang mencapai sekitar 38,04%. "Kehadiran LRT Jakarta Fase 1B akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Sehingga memudahkan mobilitas masyarakat serta mendukung integrasi moda angkutan umum di Jakarta,” jelas Ari.

Ari menyebut pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik perkotaan akibat peningkatan pesat jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Kemacetan itu dinilai dapat menyebabkan kerugian besar ekonomi dalam kegiatan masyarakat sehari-hari, karena ada peningkatan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi, penurunan kualitas kondisi lingkungan, serta peningkatan kecelakaan lalu lintas
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)