Kuburan Korban Pembunuhan Berantai Dicor dan Ditutup Keramik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya membongkar kuburan empat korban pembunuhan berantai yang berlokasi di Cianjur. Untuk mengelabui warga, tersangka menutup kuburan korban dengan coran lalu ditutup menggunakan keramik.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Harydi mengatakan, terdapat tiga lubang yang menjadi tempat mengubur empat korban pembunuan berantai, salah satunya berdekatan dengan water closet (WC). Dari tiga lubang itu, satu lubang berisi dua korban.
"Sudah berhasil dibongkar tiga tempat korban dikubur. Ada di sebelah WC, di dalam rumah, dan sebagainya," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan, korban bernama Noneng dan Wiwin yang dikubur dalam satu lubang berikut barang pribadinya. Agar warga tidak curiga, kuburannya dicor dan ditutup menggunakan keramik.
"Semua barang pribadi masuk sana (kuburan). Kemudian dicor, baru ditutup tegel (kemarik) dan semen," tandasnya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Berantai di Bekasi Berkedok Supranatural
Diketahui, kasus pembunuhan berantai ini terbilang sadis. Sebagian korban merupakan keluarga tersangka, mulai dari istri, anak, hingga mertua. Korban dibantai tersangka hanya karena mengetahui kedok penipuan spiritual yang mereka lakukan.
Sejauh ini polisi baru mengungkap total ada sembilan korban pembunuhan dari para tersangka. Korban terbagi di tiga lokasi, yakni 3 di Bekasi, empat di Cianjur, satu di Garut, dan satu korban lainnya masih dicari.
Korban tewas di Bekasi diketahui bernama Ai Maimunah (40), istri siri dari tersangka Wowon, dan kedua anak Maimunah dari pernikahan dengan mantan suaminya bernama Ridwan Abdul Muiz (20), serta M Riswandi (16).
Sedangkan korban tewas di Cianjur, juga merupakan keluarga dari pelaku. Wowon membunuh istrinya Wiwin , anaknya Bayu (2), dan ibu mertuanya, yakni Noneng.
Sementara tiga korban tewas lainnya di luar keluarga dari para pelaku. Mereka dibunuh setelah menagih janji bisa mendapat kekayaan hingga dianggap berbahaya karena mengetahui aksi tersangka berkedok supranatural.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Harydi mengatakan, terdapat tiga lubang yang menjadi tempat mengubur empat korban pembunuan berantai, salah satunya berdekatan dengan water closet (WC). Dari tiga lubang itu, satu lubang berisi dua korban.
"Sudah berhasil dibongkar tiga tempat korban dikubur. Ada di sebelah WC, di dalam rumah, dan sebagainya," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat (20/1/2023).
Dia menjelaskan, korban bernama Noneng dan Wiwin yang dikubur dalam satu lubang berikut barang pribadinya. Agar warga tidak curiga, kuburannya dicor dan ditutup menggunakan keramik.
"Semua barang pribadi masuk sana (kuburan). Kemudian dicor, baru ditutup tegel (kemarik) dan semen," tandasnya.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Berantai di Bekasi Berkedok Supranatural
Diketahui, kasus pembunuhan berantai ini terbilang sadis. Sebagian korban merupakan keluarga tersangka, mulai dari istri, anak, hingga mertua. Korban dibantai tersangka hanya karena mengetahui kedok penipuan spiritual yang mereka lakukan.
Sejauh ini polisi baru mengungkap total ada sembilan korban pembunuhan dari para tersangka. Korban terbagi di tiga lokasi, yakni 3 di Bekasi, empat di Cianjur, satu di Garut, dan satu korban lainnya masih dicari.
Korban tewas di Bekasi diketahui bernama Ai Maimunah (40), istri siri dari tersangka Wowon, dan kedua anak Maimunah dari pernikahan dengan mantan suaminya bernama Ridwan Abdul Muiz (20), serta M Riswandi (16).
Sedangkan korban tewas di Cianjur, juga merupakan keluarga dari pelaku. Wowon membunuh istrinya Wiwin , anaknya Bayu (2), dan ibu mertuanya, yakni Noneng.
Sementara tiga korban tewas lainnya di luar keluarga dari para pelaku. Mereka dibunuh setelah menagih janji bisa mendapat kekayaan hingga dianggap berbahaya karena mengetahui aksi tersangka berkedok supranatural.
(thm)