Kronologi Pembunuhan Berantai di Bekasi Berkedok Supranatural

Jum'at, 20 Januari 2023 - 06:52 WIB
loading...
Kronologi Pembunuhan Berantai di Bekasi Berkedok Supranatural
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan jajaran saat press conference pembunuhan berantai di Bekasi, Kamis (19/1/2023). Foto: MPI/Erfan Maaruf
A A A
BEKASI - Kasus pembunuhan satu keluarga di Kota Bekasi, cukup menyita perhatian publik. Awalnya kematian satu keluarga itu disebut karena keracunan . Belakangan terungkap tabir pembunuhan berantai di balik tewasnya sekeluarga itu.



Mirisnya, tersangka merupakan keluarga dari para korban. Lalu, bagaimana kronologi kasus ini?

1. Ditemukan Tak Berdaya Dalam Kondisi Mulut Berbusa
Kasus bermula pada Kamis (12/1/2023) saat polisi menerima laporan adanya seorang keluarga ditemukan tak berdaya dalam kondisi mulut berbusa di rumah tinggalnya di Bantargebang, Kota Bekasi. Satu keluarga itu terdiri dari Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (20), Muhammad Riswandi (16), Muhammad Dede Solehudin (34) dan Neng Ayu Susilawati (5).

2. Dari 5 Orang Anggota Keluarga, 3 Meninggal Dunia
Pada hari yang sama tiga di antara lima korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bantargebang dinyatakan meninggal dunia. Tiga yang meninggal yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Sementara, Dede Solehudin dan Neng Ayu Susilawati menjalani perawatan dan belakangan dinyatakan sehat.

RSUD Bantargebang menyatakan ada indikasi keluarga tersebut diduga keracunan. “Yang jelas pasien yang kemarin kita tangani itu indikasinya keracunan,” kata Humas RSUD Bantargebang Sandi Romadoni, Jumat (13/1/2023).

3. Polisi Temukan Kejanggalan
Dalam penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan kejanggalan, dimana ditemukan zat-zat beracun di rumah korban. Belakangan dari hasil forensik dan laboratorium zat-zat tersebut merupakan racun tikus dan racun hama yaitu pestisida.

Temuan tersebut memastikan bahwa satu keluarga yang berujung tewasnya tiga orang itu bukanlah keracunan. Melainkan dibunuh oleh seseorang.



"Ditemukan fakta baru bahwa narasi yang dikembangkan bahwa ketiga korban mati karena keracunan itu tidak benar, tapi itu pembunuhan," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran, dalam press conference, Kamis (19/1/2023).



4. Polisi Tangkap Tiga Tersangka, Salah Satunya Suami Korban
Tak lama setelah penyelidikan, polisi menangkap dua orang yang berlokasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kedua orang itu yakni Wowon (60) alias Aki yang merupakan suami sambung dari Ai Maimunah, serta Solihin.

Saat polisi melakukan interogasi, ternyata Dede Solehudin atau salah satu anggota keluarga yang selamat saat diduga keracunan justru juga mengarah kepada tersangka.

"Yang satu (Dede) minum racun juga. Sengaja minum racun tetapi tidak banyak, dan ternyata ini juga tersangka," ucap Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Kamis (19/1/2023).

Polisi menyatakan ketiga pelaku ini merupakan orang dekat dari korban keluarga yang meninggal dunia. Bahkan salah satunya merupakan suami sambung dari Ai Maimunah.

5. Pembunuhan Berantai Berkedok Supranatural
Penangkapan Wowon, Solihin dan Dede Solehudin tidak hanya menguak penyebab kematian satu keluarga di Kota Bekasi. Namun juga tidak pidana lainnya, yakni pembunuhan berantai.

Pembunuhan berantai yang dilakukan ketiga tersangka ini terkuak ketika polisi mendalami motif pembunuhan satu keluarga. Ternyata, pembunuhan dilakukan lantaran korban keluarga dianggap berbahaya karena mengetahui ketiga tersangka melakukan tindak pembunuhan lainnya.

"Apa motif pelaku? Ternyata korban (keluarga) dibunuh karena para tersangka melakukan tindak pidana lain, apakah itu? Mereka (tersangka) melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Rupanya dalam keseharian, ketiga tersangka menarasikan diri sebagai orang yang mampu meningkatkan kekayaan, memotivasi orang lain dan melakukan janji-janji. Namun, bukannya memberikan kekayaan, ketiga tersangka justru menghilangkan nyawa-nyawa korban yang berdatangan.

"Mereka melakukan serial killer (pembunuhan berantai) dengan motif janji dikemas supranatural. Jadi perjalanan pembunuhan endingnya ambil uang dari orang yang terpedaya," jelas Fadil.

Awalnya aksi penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup. Setelah korban menyerahkan harta benda, lalu dihilangkan (dibunuh), termasuk saksi yang mengetahui.

6. Sembilan Korban, Enam di Luar Bekasi
Ketiga tersangka ternyata bukan hanya membunuh keluarga di Kota Bekasi, melainkan sudah pernah membunuh enam orang lainnya.
Empat korban di Cianjur, satu korban sedang dalam pencarian, dan satu lagi di Garut yang ditemukan sudah dikubur di pekarangan rumah.

Mirisnya, korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs merupakan anggota keluarga, yaitu istrinya, mertuanya, dan anaknya.



Berikut daftar nama-nama korban pembunuhan berantai:
Kota Bekasi:
1. Ai Maimunah (40), istri siri dan anak tiri dari Wowon.
2. Ridwan Abdul Muiz (20) anak kandung Ai Maimunah dan suami pertama
3. Muhammad Riswandi (16) anak kandung Ai Maimunah dan suami pertama

Cianjur
1. Lubang Pertama diduga Bayu usia dua tahun.
2. Lubang Kedua diduga atas nama Noneng
3. Lubang Kedua diduga atas nama Wiwik
4. Lubang Ketiga diduga atas nama Fadilah

Garut:
1. Satu jenazah belum diketahui identitasnya. Sempat dibuang ke laut, ditemui warga hingga akhirnya dikuburkan secara wajar.

1 korban lain masih dicari dan belum teridentifikasi.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2587 seconds (0.1#10.140)