Angka Kematian Ibu dan Anak di Depok Meningkat, Ini Penyebabnya

Senin, 16 Januari 2023 - 10:56 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris. Foto/SINDOnews/R Ratna Purnama
DEPOK - Mortalitas (kematian) ibu dan bayi di Kota Depok tahun 2022 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan Pemkot Depok terjadi 92 kasus mortalitas bayi di tahun 2022.

“Angka kematian bayi 92 kasus dari 42.000 kelahiran di tahun 2022,” kata Wali Kota Depok, Mohammad Idris, Senin (16/1/2023).

Sedangkan tahun 2021, mortalitas hanya 59 kasus saja. Kenaikan mortalitas disebabkan adanya perubahan penghitungan. Sejak tahun 2022, penghitungan kematian menjadi 20 pekan. Sedangkan di tahun 2021 dihitung 28 pekan.

Idris menjelaskan, penghitungan angka kematian bayi yang berubah, dari usia kehamilan 28 minggu menjadi 20 minggu. Idris menyebut ada banyak faktor yang menjadi angka kematian ibu dan bayi tahun 2022 di Kota Depok naik, salah satunya masalah pertolongan.

“Angka kematian ibu dan bayi, apalagi di akhir-akhir ini cara penghitungan angka kematian bayi itu khususnya itu 28 minggu, sekarang (menjadi) 20 minggu. Jadi kalau 20 minggu dalam terus keluar itu jarang yang hidup, biasanya meninggal,” ungkapnya.



Dikatakan Idris, banyak hal yang memicu tingginya mortalitas ibu hamil dan bayi. Untuk itu diperlukan pencegahan agar kasusnya tidak lagi tinggi. “Mungkin di antaranya nanti akan kita semacam namanya emergency untuk hal-hal tertentu,” tegasnya.





Oleh karenanya, diperlukan sinergi antara pemerintah dengan instansi terkait untuk menekan angka mortalitas. Salah satunya dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Depok sehingga dapat dilakukan penanganan terkait kelahiran.

“Selama ini IBI sudah bersinergi dengan pemerintah. Tentunya peningkatan profesi bidan harus terus dilakukan. Kemudian juga bersinergi dengan rumah sakit rumah sakit yang semuanya harus jalan dalam hal penanganan masalah,” pungkasnya.
(ams)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More