Sejarah Stasiun Manggarai, Pernah Disinggahi Jenderal Besar Soedirman
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 14:01 WIB
Terdapat hal yang menarik dari pembangunan Stasiun Manggarai. Pada saat diresmikan, Stasiun Manggarai belum sepenuhnya selesai. Pembangunan tiang peron yang sejatinya didesain dengan baja harus mengalami kendala karena gejolak Perang Dunia I.
Hal ini mengakibatkan kekosongan stok baja dari Eropa sehingga bahan peron diganti dengan kayu jati. Pada tahun 1925, bertepatan dengan ulang tahun ke-50 SS, Staatssporwegen mengoperasikan kereta listrik untuk yang pertama kalinya dengan lintas Jakarta-Tanjung Priok.
Di saat yang sama, bengkel kereta api Manggarai juga menyediakan bagian stellos listrik yang menangani perawatan dan perbaikan kereta listrik. Setelahnya, SS terus melakukan proyek elektrifikasi hingga stasiun Manggarai rampung pada 1 Mei 1927.
Jenderal Besar Soedirman saat singgah di Stasiun Manggarai.Foto/heritage.kai.id/Koleksi ANRI
Pada masa pergolakan pasca-proklamasi antara Belanda dan Indonesia terjadi, Stasiun Manggarai mempunyai peranan penting dalam upaya pertahanan kekuasaan. Stasiun ini menjadi tempat segala persiapan perjalanan Presiden dan Wakil Presiden dalam rangka pemindahan Ibu Kota sementara ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946.
Dalam rangka perundingan gencatan senjata di Jakarta, Jenderal Besar Soedirman juga pernah singgah di Stasiun Manggarai, tepatnya pada tahun 1946.
Perjalanan panjangnya dalam sejarah perkeretaapian Indonesia membuat stasiun ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19990112.04.000470 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05, Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 011/M/1999 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993.
(hab)
tulis komentar anda