Belasan Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Bogor, Puluhan Warga Mengungsi
Kamis, 15 September 2022 - 12:23 WIB
BOGOR - Belasan rumah rusak akibat pergerakan tanah Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Puluhan warga terpangsa mengungsi ke tempat yang aman.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan, pegerakan tanah itu mulai terjadi pada Rabu 14 September 2022. Pergerakan tanah disebabkan intensitas hujan tinggi yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir.
"Sehingga mengakibatkan keretakan tanah. Dari titik awal ke titik akhir retakan kurang lebih 1 kilometer," kata Aris dalam keterangannya, Kamis (15/9/2022).
Warga yang terdampak yakni di wilayah RT 01/RW 03, RT 01/RW15, dan RT 02/RW15. Terdapat 18 rumah warga, fasilitas umum seperti jalan, musala, dan villa yang terdampak pergeseran tanah ini.
"Yang mengungsi 5 KK dengan 24 jiwa. Lokasi pengungsian Villa Roso," jelasnya
Saat ini, kondisi di lokasi belum aman karena tanah masih mengalami pergeraan. Akses jalan juga tidak bisa dilewati kendaraaan roda dua atau roda empat, karena mengalami keretakan cukup parah.
"Tim TRC beserta aparat desa bergantian memonitoring lokasi pergerakan tanah karena struktur tanah masih labil. Dikhawatirkan apabila hujan turun terjadi pergerakan kembali," tutupnya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan, pegerakan tanah itu mulai terjadi pada Rabu 14 September 2022. Pergerakan tanah disebabkan intensitas hujan tinggi yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir.
"Sehingga mengakibatkan keretakan tanah. Dari titik awal ke titik akhir retakan kurang lebih 1 kilometer," kata Aris dalam keterangannya, Kamis (15/9/2022).
Warga yang terdampak yakni di wilayah RT 01/RW 03, RT 01/RW15, dan RT 02/RW15. Terdapat 18 rumah warga, fasilitas umum seperti jalan, musala, dan villa yang terdampak pergeseran tanah ini.
"Yang mengungsi 5 KK dengan 24 jiwa. Lokasi pengungsian Villa Roso," jelasnya
Saat ini, kondisi di lokasi belum aman karena tanah masih mengalami pergeraan. Akses jalan juga tidak bisa dilewati kendaraaan roda dua atau roda empat, karena mengalami keretakan cukup parah.
"Tim TRC beserta aparat desa bergantian memonitoring lokasi pergerakan tanah karena struktur tanah masih labil. Dikhawatirkan apabila hujan turun terjadi pergerakan kembali," tutupnya.
(thm)
tulis komentar anda