Balapan Formula E Bukan Hanya Sukses tapi Dongkrak Ekonomi Nasional
Selasa, 06 September 2022 - 19:59 WIB
“Penyelenggaraan sukses tapi terus dikejar-kejar BPK dengan pemeriksaan yang diulang beberapa kali. Bahkan, dikejar-kejar juga oleh KPK selama beberapa tahun terakhir. Ada apa?" ujar Yan Rizal, Selasa (6/9/2022).
Dia menduga serangan terhadap Anies makin masif menjelang Pilpres 2024. "Sejak awal menjabat Anies diganggu dan diserang soal radikalisme, korupsi dan ketidakbecusan kerja. Hoaks berseliweran di mana-mana dan anehnya seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.
Menurut dia, serangan kepada Anies seperti kaset rusak karena terus berulang dan polanya sama. Padahal, pada 2018 KPK memberikan penghargaan kepada kinerja Pemprov DKI terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), gratifikasi, serta aplikasi pelayanan publik.
Laporan gratifikasi yang disampaikan pada 2018 mencapai Rp23 miliar dengan jumlah 300-an laporan. "Anies juga sapu bersih laporan WTP lima kali berturut-turut selama dia menjabat gubernur. Ujug-ujug pemanggilan KPK menjadi tanda tanya besar, ada apa gerangan?" ujar Yan.
Baca juga: Anies: Formula E Bukan Sekadar Balapan, tapi Menyelamatkan Lingkungan
Anies awalnya ditarget soal Rumah DP 0 Persen tapi gagal dan tidak ketemu dosanya. Lalu, Formula E soal commitment fee dan ini dipastikan gagal karena acara itu sukses dan dihadiri semua pihak baik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo hingga masyarakat dunia.
"Dan sistem anggaran Formula E tidak ada masalah. Kenapa, karena DPRD setuju saat rapat KUA-PPAS 2019, jadi masalahnya karena Anies ditarget. Padahal Formula E sama dengan Anies membantu Jokowi dalam mendongkrak ekonomi pascaCorona," ungkapnya.
Pemerhati Sosial dan Politik Tony Rosyid mengatakan, hampir selesainya masa kerja Anies membuat pihak-pihak tertentu berupaya mencari-cari kasus.
“Sebut saja DP 0 Persen tapi nggak ketemu. Formula E? Commitment fee ternyata bukan pelanggaran. Tanggal pembayaran? Di sini dicari celahnya. Meski disetujui Banggar, pembayaran Formula E mau diutak-atik. Pembayaran sebelum Sidang Paripurna DPRD mau dipermasalahkan. Padahal, tak ada pelanggaran hukum. Itu hanya soal administrasi belaka,” ujar Tony.
Di akun Twitternya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief juga mengirim sinyal ada upaya menjegal Anies di Pilpres 2024. "Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. Anies tidak mendapat koalisi," katanya.
Dia menduga serangan terhadap Anies makin masif menjelang Pilpres 2024. "Sejak awal menjabat Anies diganggu dan diserang soal radikalisme, korupsi dan ketidakbecusan kerja. Hoaks berseliweran di mana-mana dan anehnya seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.
Menurut dia, serangan kepada Anies seperti kaset rusak karena terus berulang dan polanya sama. Padahal, pada 2018 KPK memberikan penghargaan kepada kinerja Pemprov DKI terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), gratifikasi, serta aplikasi pelayanan publik.
Laporan gratifikasi yang disampaikan pada 2018 mencapai Rp23 miliar dengan jumlah 300-an laporan. "Anies juga sapu bersih laporan WTP lima kali berturut-turut selama dia menjabat gubernur. Ujug-ujug pemanggilan KPK menjadi tanda tanya besar, ada apa gerangan?" ujar Yan.
Baca juga: Anies: Formula E Bukan Sekadar Balapan, tapi Menyelamatkan Lingkungan
Anies awalnya ditarget soal Rumah DP 0 Persen tapi gagal dan tidak ketemu dosanya. Lalu, Formula E soal commitment fee dan ini dipastikan gagal karena acara itu sukses dan dihadiri semua pihak baik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua DPR Puan Maharani, Ketua MPR Bambang Soesatyo hingga masyarakat dunia.
"Dan sistem anggaran Formula E tidak ada masalah. Kenapa, karena DPRD setuju saat rapat KUA-PPAS 2019, jadi masalahnya karena Anies ditarget. Padahal Formula E sama dengan Anies membantu Jokowi dalam mendongkrak ekonomi pascaCorona," ungkapnya.
Pemerhati Sosial dan Politik Tony Rosyid mengatakan, hampir selesainya masa kerja Anies membuat pihak-pihak tertentu berupaya mencari-cari kasus.
“Sebut saja DP 0 Persen tapi nggak ketemu. Formula E? Commitment fee ternyata bukan pelanggaran. Tanggal pembayaran? Di sini dicari celahnya. Meski disetujui Banggar, pembayaran Formula E mau diutak-atik. Pembayaran sebelum Sidang Paripurna DPRD mau dipermasalahkan. Padahal, tak ada pelanggaran hukum. Itu hanya soal administrasi belaka,” ujar Tony.
Di akun Twitternya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief juga mengirim sinyal ada upaya menjegal Anies di Pilpres 2024. "Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. Anies tidak mendapat koalisi," katanya.
tulis komentar anda