Asal Usul Nama Johar Baru Jakpus Diambil dari Pohon Kayu Keras
Rabu, 31 Agustus 2022 - 09:40 WIB
JAKARTA - Johar Baru adalah salah satu kecamatan yang termasuk dalam Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kecamatan yng merupakan hasil pemekaran dari kecamatan Cempaka Putih ini berbatasan dengan Kecamatan Cempaka Putih di sebelah utara.
Sedangkan di bagian timur, barat, selatan, Kecamatan Johar Baru berbatasan dengan Kecamatan Senen. Ada empat kelurahan di Kecamatan Johar Baru, yaitu Galur, Tanah Tinggi, Kampung Rawa, dan Johar Baru.
Sebagaimana kebanyakan nama-nama tempat di Jakarta, nama Johar Baru juga memiliki asal muasal yang menarik untuk diketahui. Konon, nama Johar Baru yang digunakan sebagai nama kawasan itu berasal dari nama pohon, yaitu pohon johar.
Ternyata dulunya kawasan Johar Baru banyak tumbuh pohon johar sehingga tempat tersebut diberi nama Johar Baru, karena banyak pohon johar baru yang ditanam.
Mengutip buku karya Zaenuddin HM berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe terbitan tahun 2012, dijelaskan pula bahwa johar atau juar adalah nama jenis pohon kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (leguminosae atau polong-polongan).
Pohon johar yang sering ditanam sebagai peneduh di tepi jalan ini dikenal juga dengan nama lain yang mirip, seperti juwar. Dalam bahasa Inggris, tumbuhan johar disebut dengan beberapa nama seperti blackwood cassia, Bombay blackwood, kassod tree, Siamese senna, dan lainnya.
Sementara itu nama ilmiahnya, siamea, merujuk pada tanah asalnya, yaitu Siam atau Thailand. Tercatat pada tahun 2021, Kecamatan Johar Baru memiliki penduduk sebanyak 145.283 jiwa dengan kepadatan 60.788 jiwa/km2. Luas wilayah Johar Baru 2,39 km2.
Kawasan Johar Baru memiliki permukiman kumuh yang tersebar di beberapa wilayah. Di wilayah Kelurahan Johar Baru ada 3 lokasi, Kampung Rawa 2 lokasi, Tanah Tinggi 4 lokasi, dan Galur 5 lokasi.
Namun, kawasan Johar Baru juga memiliki sarana dan fasilitas yang cukup lengkap seperti fasilitas pendidikan. Terdapat total lebih dari 130 sarana pendidikan di Johar Baru, dari TK hingga perguruan tinggi.
Selain itu Johar Baru juga memiliki transportasi umum yang cukup mudah ditemui, berupa angkutan kota (angkot), serta beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
Sedangkan di bagian timur, barat, selatan, Kecamatan Johar Baru berbatasan dengan Kecamatan Senen. Ada empat kelurahan di Kecamatan Johar Baru, yaitu Galur, Tanah Tinggi, Kampung Rawa, dan Johar Baru.
Sebagaimana kebanyakan nama-nama tempat di Jakarta, nama Johar Baru juga memiliki asal muasal yang menarik untuk diketahui. Konon, nama Johar Baru yang digunakan sebagai nama kawasan itu berasal dari nama pohon, yaitu pohon johar.
Ternyata dulunya kawasan Johar Baru banyak tumbuh pohon johar sehingga tempat tersebut diberi nama Johar Baru, karena banyak pohon johar baru yang ditanam.
Mengutip buku karya Zaenuddin HM berjudul 212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe terbitan tahun 2012, dijelaskan pula bahwa johar atau juar adalah nama jenis pohon kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (leguminosae atau polong-polongan).
Pohon johar yang sering ditanam sebagai peneduh di tepi jalan ini dikenal juga dengan nama lain yang mirip, seperti juwar. Dalam bahasa Inggris, tumbuhan johar disebut dengan beberapa nama seperti blackwood cassia, Bombay blackwood, kassod tree, Siamese senna, dan lainnya.
Sementara itu nama ilmiahnya, siamea, merujuk pada tanah asalnya, yaitu Siam atau Thailand. Tercatat pada tahun 2021, Kecamatan Johar Baru memiliki penduduk sebanyak 145.283 jiwa dengan kepadatan 60.788 jiwa/km2. Luas wilayah Johar Baru 2,39 km2.
Kawasan Johar Baru memiliki permukiman kumuh yang tersebar di beberapa wilayah. Di wilayah Kelurahan Johar Baru ada 3 lokasi, Kampung Rawa 2 lokasi, Tanah Tinggi 4 lokasi, dan Galur 5 lokasi.
Namun, kawasan Johar Baru juga memiliki sarana dan fasilitas yang cukup lengkap seperti fasilitas pendidikan. Terdapat total lebih dari 130 sarana pendidikan di Johar Baru, dari TK hingga perguruan tinggi.
Selain itu Johar Baru juga memiliki transportasi umum yang cukup mudah ditemui, berupa angkutan kota (angkot), serta beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
(ams)
tulis komentar anda