15 Perubahan Nama Polda Metro Jaya, Komdak Masih Melekat hingga Sekarang

Senin, 29 Agustus 2022 - 10:31 WIB
Polda Metro Jaya merupakan satu-satunya kepolisian daerah di Indonesia yang berstatus A+ (A khusus) dan telah mengalami 15 kali perubahan nama. Foto: Ilustrasi/Dok
JAKARTA - Polda Metro Jaya merupakan satu-satunya kepolisian daerah di Indonesia yang berstatus A+ (A khusus) dan telah mengalami 15 kali perubahan nama. Lahirnya Polda Metro Jaya diawali dari sejarah kepolisian Batavia pada 1936 yang berkantor di Jalan Medan Merdeka Barat (Koningsplein West).

Di masa pendudukan Belanda, Kantor Besar Kepolisian Jakarta disebut Hoofdbureau Van Politie. Setelah Jepang mengambil alih pemerintahan, Hoofdbureau Van Politie Batavia berubah nama menjadi Jakarta Tokubestsu Shi Kaisatsu Sho. Setelah kemerdekaan, Polisi Republik dan namanya diubah menjadi Kantor Besar Polisi Jakarta.

Dikutip dari laman reskrimsus.metro.polri.go.id, Senin (29/8/2022), cikal berdirinya Kepolisian Jakarta dibentuk oleh Pemerintah Kolonial Belanda jauh sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.





Setelah Kemerdekaan RI, pembentukan Kepolisian Kota Jakarta juga belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. Sebab, saat itu jawatan Kepolisian Negara masih sangat sederhana. Alhasil, Kepolisian Kota Jakarta masih tetap melanjutkan sistem Kepolisian yang dibentuk pada masa pendudukkan Jepang.

Hal inilah yang menyebabkan penulisan sejarah hari jadi Polda Metro Jaya diawali dari sejarah Kepolisian Batavia di tahun 1936. Nama ini sesuai Regeerings Almanak Halaman 287 Voor Nederlandsch Indie 1941 Tweede Gedeelte yang disusun Belanda selama berada di Indoneisa.

Di masa penjajahan Belanda, Kepolisian Daerah Jakarta disebut Hoofdbureau Van Politie Batavia atau Kantor Besar Kepolisian Jakarta yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat (Koningsplein West), tepatnya berhadapan dengan Jalan Museum dan berdampingan dengan lapangan Ikada (sekarang Taman Monas).

Saat itu, Jakarta baru sebuah Kota Keresidenan. Kantor Keresidenan Batavia berada di Gedung Fatahilah (sekarang Museum Fatahilah).

Pada tahun 1936, Kepala Polisi Batavia dijabat orang Belanda bernama Pieter Dekker dengan pangkat Hoofd Commisaris Van Politie dan wakilnya Adjunct Hoofd Commissaris Louise Dekker. Sementara anggotanya yang berpangkat Agen Polisi sampai Hoofd Posthuis Commandant merupakan pura-pura pribumi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More