Olahraga Outdoor Jangan Euforia, Tetap Ingat Protokoler Kesehatan

Sabtu, 27 Juni 2020 - 10:02 WIB
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan mengatakan, dibukanya kembali fasilitas umum seperti GBK jangan sampai jadi euforia, sehingga lupa protokol kesehatan. Dia tetap berharap agar titik kumpul masa perlu ditertibkan supaya tidak terjadi penularan virus corona.

"Yang ngeri itu, orang pada euforia ke GBK, bertumpuk-tumpuk masuk gerbang. Pemerintah tetap harus memberi perhatian terhadap apa pun yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Jangan sampai niat olahraga, tapi malah jadi ketularan," kata Ede. (Baca juga: Ilmuwan NASA Yakin Jupiter Jadi Sarang Alien)

Seperti dikeatahui, pekan lalu ada banyak warga yang berolahraga di kawasan GBK dan menikmati aktivitas car free day pertama pada Minggu lalu. Sayangnya ada beberapa pengunjung tidak menjaga protokoler kesehatan. Salain itu, karena banyak orang, jaga jarak antara satu sama lain sulit diterapkan.

"Physical distancing tidak boleh dilanggar, harus ditertibkan, jangan sampai dilepas," ungkapnya.

Ede menyarankan masyarakat sebaiknya mempertimbangkan mencari tempat lain untuk olahraga, jika tempat yang dituju ternyata cukup ramai dan padat. Apalagi jika tidak bisa menjaga jarak aman. Hal ini agar menghindari penyakit, padahal tujuan berolahraga supaya tetap sehat.

Melanie Putria, seorang publik figur sekaligus pegiat olahraga lari, juga mengingatkan masyarakat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan saat berolahraga di luar ruangan pada fase kenormalan baru. Masyarakat diminta disiplin meski pemerintah sudah mengizinkan untuk berolahraga di luar ruangan (outdoor)

Menurut dia, tingginya antusias masyarakat berolahraga di luar ruangan tidak terbendung setelah diperbolehkan berolahraga di luar rumah. (Baca juga: Gara-gara Masker, Tiga Tewas Saat Bentrok dengan Polisi Kenya)

"GBK ramai itu saya deg-degan. Ingat, virus korona belum selesai. Boleh berolahraga di luar, tapi protokol harus diperhatikan. Bawa masker saat datang, tapi saat berlari jangan gunakan masker karena bisa mengganggu pernapasan, terlebih lagi jika memiliki penyakit jantung bawaan. Untuk itu, jaga jarak dan hindari kerumunan harus dilakukan," jelasnya.

Kemudian agar jogging terasa aman dilakukan, Melani menyarankan untuk tidak melakukan jogging track, sebab fasilitas tersebut sangat sempit hingga membuat orang kurang leluasa beraktivitas. "Selain jaga jarak aman, kita juga bisa memilih waktu lari di pagi hari, atau waktu yang kurang sibuk," jelasnya.



Perlu menjadi catatan, untuk durasi olahraga di luar ruangan yang direkomendasikan ialah 150 menit dengan intensitas sedang atau 75 menit pada aktivitas fisik intensitas tinggi.

Sementara itu, founder mainsepeda.com, Azrul Ananda, mengatakan saat ini masyarakat sedang menggandrungi olahraga sepeda. Namun, sebaiknya tidak hanya bersepeda, tetapi juga harus lebih selektif dalam upaya pencegahan penularan virus corona.

"Kalau mau bersepeda bersama-sama, lebih baik bersama teman yang kita kenal karena kita tahu kondisi kesehatannya," jelas Azrul. (Lihat videonya: Pohon Pisang Unik di Kulon Progo Berbuah 3 Tandan)

Selain itu, dia juga menyarankan agar menggunakan sepeda milik sendiri guna menekan risiko penyebaran virus korona. Penggunaan sepeda milik sendiri setidaknya sebagai upaya preventif penularan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More