Dipicu Protes Netizen ke Dokter Puskesmas, Ini Kronologis Bidan D Hina Pasien BPJS Kesehatan
Jum'at, 26 Juni 2020 - 15:33 WIB
TANGERANG - Akar persoalan yang membuat bidan D kesal hingga menghina pasien BPJS Kesehatan di Puskemas Kemiri dengan sebutan miskin, terkuak. Bidan D kesal akibat ulah netizen di media sosial yang membuli pelayanan di Puskesmas Kemiri.
Protes netizen itu sebenarnya bukan kepada bidan D, tetapi ditujukan kepada seorang dokter. Pelayanan dokter dianggap buruk dan berkata kasar kepada pasien. (Baca juga: Heboh! Bidan Puskesmas Rendahkan Pasien BPJS Kesehatan Sebut Pasien Miskin)
Persoalan itu sebenarnya sudah berhasil dimediasi oleh kepala desa setempat dan warga, masalah pun dianggap selesai. Namun, entah kenapa bidan D malah terpancing emosinya hingga berkata dengan nada kasar kepada netizen.
Camat Kemiri Yati Nurul Hayat mengatakan, sebenarnya awal mula permasalahan itu adalah dengan warga Desa Lontar, bukan dari Desa Kemiri. Ia pun bingung, kenapa malah warga Kemiri yang dihina oleh bidan D. (Baca juga: Hinaan Bidan D ke Pasien BPJS Kesehatan Buat Warga hingga Camat Tersinggung)
"Itu luapan emosi yang tidak terkendali. Padahal waktu itu, yang bermasalah itu dokter yang kurang ramah menerima pasien, kebetulan warrga Desa Lontar," kata Yati, kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020).
Yati membeberkan, Kepala Desa Lontar dan warga sudah mendamaikan persoalan itu. Bahkan dokter di Puskesmas Kemiri sudah meminta maaf dan masalah dianggap selesai. (Baca juga: Zaki Instruksikan BKD Periksa Bidan yang Hina Pasien BPJS Kesehatan Miskin)
"Makanya saya heran kok yang bercuap itu bidan D. Pak Lurah (Kepala Desa) sudah ke situ dengan warga, dan sudah clear. Tetapi hari berikutnya kok malah bidan D yang cuap-cuap, bla, bla, bla," jelasnya.
Menurut Yati, persoalan ini bermula ketika warga dari Desa Lontar berobat ke Puskemas Kemiri. Saat berobat warga tersebut ada kurangan persyaratan administrasi.
Di satu sisi dia membutuhkan pelayanan medis segera namun pada sisi lain pihak dokter juga butuh syarat administrasi. Sehingga, keluarlah kata-kata kasar dan prilaku yang tidak mengenakkan dari dokter itu.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kemiri Yasir mengatakan, pemicu emosi bidan D itu adalah celotehan netizen yang dianggap menghina profesi bidan dan dokter.
"Latar belakangnya sih, sebetulanya karena postingan tentang Puskesmas Kemiri dan banyak netizen yang komentar. Mungkin ada beberapa komentar yang melecehkan profesi bidan dan beliau terbawa emosi," tukasnya.
Lihat Juga: Pengembalian Uang Pembebasan Lahan RSUD Tigaraksa, Ini 3 Hal Positif bagi Pemkab Tangerang
Protes netizen itu sebenarnya bukan kepada bidan D, tetapi ditujukan kepada seorang dokter. Pelayanan dokter dianggap buruk dan berkata kasar kepada pasien. (Baca juga: Heboh! Bidan Puskesmas Rendahkan Pasien BPJS Kesehatan Sebut Pasien Miskin)
Persoalan itu sebenarnya sudah berhasil dimediasi oleh kepala desa setempat dan warga, masalah pun dianggap selesai. Namun, entah kenapa bidan D malah terpancing emosinya hingga berkata dengan nada kasar kepada netizen.
Camat Kemiri Yati Nurul Hayat mengatakan, sebenarnya awal mula permasalahan itu adalah dengan warga Desa Lontar, bukan dari Desa Kemiri. Ia pun bingung, kenapa malah warga Kemiri yang dihina oleh bidan D. (Baca juga: Hinaan Bidan D ke Pasien BPJS Kesehatan Buat Warga hingga Camat Tersinggung)
"Itu luapan emosi yang tidak terkendali. Padahal waktu itu, yang bermasalah itu dokter yang kurang ramah menerima pasien, kebetulan warrga Desa Lontar," kata Yati, kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020).
Yati membeberkan, Kepala Desa Lontar dan warga sudah mendamaikan persoalan itu. Bahkan dokter di Puskesmas Kemiri sudah meminta maaf dan masalah dianggap selesai. (Baca juga: Zaki Instruksikan BKD Periksa Bidan yang Hina Pasien BPJS Kesehatan Miskin)
"Makanya saya heran kok yang bercuap itu bidan D. Pak Lurah (Kepala Desa) sudah ke situ dengan warga, dan sudah clear. Tetapi hari berikutnya kok malah bidan D yang cuap-cuap, bla, bla, bla," jelasnya.
Menurut Yati, persoalan ini bermula ketika warga dari Desa Lontar berobat ke Puskemas Kemiri. Saat berobat warga tersebut ada kurangan persyaratan administrasi.
Di satu sisi dia membutuhkan pelayanan medis segera namun pada sisi lain pihak dokter juga butuh syarat administrasi. Sehingga, keluarlah kata-kata kasar dan prilaku yang tidak mengenakkan dari dokter itu.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kemiri Yasir mengatakan, pemicu emosi bidan D itu adalah celotehan netizen yang dianggap menghina profesi bidan dan dokter.
"Latar belakangnya sih, sebetulanya karena postingan tentang Puskesmas Kemiri dan banyak netizen yang komentar. Mungkin ada beberapa komentar yang melecehkan profesi bidan dan beliau terbawa emosi," tukasnya.
Lihat Juga: Pengembalian Uang Pembebasan Lahan RSUD Tigaraksa, Ini 3 Hal Positif bagi Pemkab Tangerang
(thm)
tulis komentar anda