Diguyur Hujan, Puluhan Pengungsi Afganistan Tetap Gelar Unjuk Rasa di UNHCR
Selasa, 31 Mei 2022 - 14:19 WIB
Pengungsi Afganistan menggelar aksi demo di belakang Gedung UNHCR Kuningan, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Foto: MPI/Rizky Syahrial
JAKARTA - Pengungsi Afganistan tetap menggelar aksi unjuk rasa di tengah guyuran hujan. Aksi ini mereka gelar di belakang Gedung United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022).
Pantauan MNC Portal, orator terus berorasi meminta 'Safe Us, We Want Freedom', meski hujan deras mengguyur kawasan ini.
Puluhan massa ini terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, perempuan, hingga pria dewasa. Mereka juga membawa banner berisikan tuntutan.
Dalam aksi ini, tuntutan massa masih sama seperti aksi yang digelar sebelumnya, yaitu untuk dipastikan status kewarganegaraan mereka dan dipindahkan ke negara ketiga.
Terlihat juga pihak kepolisian dari Polsek Metro Setiabudi, serta keamanan Gedung UNHCR turut mengamankan aksi yang damai ini.
Salah satu massa aksi, Kemran (20) mengatakan, sudah lebih dari sepuluh tahun mereka menunggu kepastian dari UNHCR untuk memperjelas status kewarganegaraan mereka.
"Kami hanya ingin menuntut UNHCR untuk memindahkan kami ke negara lain, atau memperjelas status kewarganegaraan kami untuk bisa bekerja di sini," tuturnya.
Pantauan MNC Portal, orator terus berorasi meminta 'Safe Us, We Want Freedom', meski hujan deras mengguyur kawasan ini.
Baca Juga
Puluhan massa ini terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, perempuan, hingga pria dewasa. Mereka juga membawa banner berisikan tuntutan.
Dalam aksi ini, tuntutan massa masih sama seperti aksi yang digelar sebelumnya, yaitu untuk dipastikan status kewarganegaraan mereka dan dipindahkan ke negara ketiga.
Terlihat juga pihak kepolisian dari Polsek Metro Setiabudi, serta keamanan Gedung UNHCR turut mengamankan aksi yang damai ini.
Salah satu massa aksi, Kemran (20) mengatakan, sudah lebih dari sepuluh tahun mereka menunggu kepastian dari UNHCR untuk memperjelas status kewarganegaraan mereka.
"Kami hanya ingin menuntut UNHCR untuk memindahkan kami ke negara lain, atau memperjelas status kewarganegaraan kami untuk bisa bekerja di sini," tuturnya.
(thm)
tulis komentar anda