Pelaku Perampokan Bank di Fatmawati Terinspirasi Film Money Heist
Kamis, 07 April 2022 - 14:51 WIB
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengungkap pelaku perampokan terinspirasi film Money Heist. Foto/SINDOnews/Ari Sandita Murti
JAKARTA - Polisi menyebutkan dugaan percobaan perampokan sebuah bank di Jalan Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan kemarin, yang dilakukan pria berinisial BS (43) itu terinspirasi oleh sebuah film bernama Money Heist.
”Dia menyampaikan terinspirasi film MH, yang film di TV berbayar, depannya N kan ada film perampokan yang judulnya ada money-money nya itu,” ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (7/4/2022).
Menurut dia, pelaku yang berprofesi sebagai HRD di sebuah bank swasta itu terinspirasi melakukan aksi percobaan perampokannya berdasarkan film tersebut. Pasalnya, di film itu terdapat aksi perampokan dengan membawa sejumlah perlengkapan, termasuk granat asap, memakai topeng, dan semacamnya.
”Hanya dia tak pakai topeng, saat diamankan sendiri ada pula bukti berupa pisau lipat, petasan asap, tali tis, dan alat kejut, yang mana sudah dia persiapkan sebelumnya manakala terjadi sesuatu, situasi terjepit, atau untuk melarikan diri,” tuturnya.
Maka itu, tambahnya, polisi meminta masyarakat tak mencontoh perbuatan pelaku yang melakukan aksinya karena dililit hutang itu dan lebih selektif dalam menonton film. Sebab, tak semua film itu bisa dipraktekan di dalam kehidupan nyata, ada sejumlah kategori film yang harus dalam pegawasan dan pemikiran lebih jernih dan matang saat menontonnya.
”Kami ingatkan masyarakat tak mencontoh perbuatan yang mungkin dilihat di film dan ini kehidupan nyata yang harus dihadapi secara real,” katanya.
”Dia menyampaikan terinspirasi film MH, yang film di TV berbayar, depannya N kan ada film perampokan yang judulnya ada money-money nya itu,” ujar Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto, Kamis (7/4/2022).
Menurut dia, pelaku yang berprofesi sebagai HRD di sebuah bank swasta itu terinspirasi melakukan aksi percobaan perampokannya berdasarkan film tersebut. Pasalnya, di film itu terdapat aksi perampokan dengan membawa sejumlah perlengkapan, termasuk granat asap, memakai topeng, dan semacamnya.
”Hanya dia tak pakai topeng, saat diamankan sendiri ada pula bukti berupa pisau lipat, petasan asap, tali tis, dan alat kejut, yang mana sudah dia persiapkan sebelumnya manakala terjadi sesuatu, situasi terjepit, atau untuk melarikan diri,” tuturnya.
Maka itu, tambahnya, polisi meminta masyarakat tak mencontoh perbuatan pelaku yang melakukan aksinya karena dililit hutang itu dan lebih selektif dalam menonton film. Sebab, tak semua film itu bisa dipraktekan di dalam kehidupan nyata, ada sejumlah kategori film yang harus dalam pegawasan dan pemikiran lebih jernih dan matang saat menontonnya.
”Kami ingatkan masyarakat tak mencontoh perbuatan yang mungkin dilihat di film dan ini kehidupan nyata yang harus dihadapi secara real,” katanya.
(ams)
tulis komentar anda