Asal Usul Pasar Senen, Dulunya Bernama Vincke Passer dan Buka Hanya Hari Senin
Minggu, 06 Februari 2022 - 06:27 WIB
Pemerintah Kolonial pun mengizinkan kepada orang-orang yang mempunyai modal dan tanah untuk mendirikan pasar. Pada 1745, Yustinus Vinck mengajukan izin mendirikan pasar di kawasan Tanah Abang dan Senen.
”Sebenarnya bukan hanya Yustinus Vinck, tapi ada beberapa orang Belanda lain yang mengajukan izin membuka pasar. Pasar Senen itu sebagian tanahnya milik Cornelis Chasteleindan. Tapi mungkin Yustinus Vinck beli sendiri, yang sekarang menjadi pasar,” paparnya.
Seiring berjalannya waktu, penduduk makin bertambah dan kegiatan ekonomi meningkat. Pasar ini pun buka setiap hari. Di era pergerakan, pasar ini menjadi tempat berkumpulnya tokoh pergerakan, seperti Chaerul Saleh, Adam Malik, Soekarno, dan M Hatta. Pada tahun 1950-an, seniman, seperti Ajib Rosidi, Sukarno M Noor, dan HB Yasin pun sering berkumpul di sini.
”Dulu ada banyak restoran padang yang enak-enak. Buka 24 jam, orang-orang bisa duduk-duduk, makan, minum kopi, dan ngobrol-ngobrol masalah kebudayaan. Jadi tempat favorit untuk seniman dan budayawan,” tandasnya.
”Sebenarnya bukan hanya Yustinus Vinck, tapi ada beberapa orang Belanda lain yang mengajukan izin membuka pasar. Pasar Senen itu sebagian tanahnya milik Cornelis Chasteleindan. Tapi mungkin Yustinus Vinck beli sendiri, yang sekarang menjadi pasar,” paparnya.
Seiring berjalannya waktu, penduduk makin bertambah dan kegiatan ekonomi meningkat. Pasar ini pun buka setiap hari. Di era pergerakan, pasar ini menjadi tempat berkumpulnya tokoh pergerakan, seperti Chaerul Saleh, Adam Malik, Soekarno, dan M Hatta. Pada tahun 1950-an, seniman, seperti Ajib Rosidi, Sukarno M Noor, dan HB Yasin pun sering berkumpul di sini.
”Dulu ada banyak restoran padang yang enak-enak. Buka 24 jam, orang-orang bisa duduk-duduk, makan, minum kopi, dan ngobrol-ngobrol masalah kebudayaan. Jadi tempat favorit untuk seniman dan budayawan,” tandasnya.
(ams)
tulis komentar anda