Bangun Saluran Gusti Ngurah Rai Lambat, Pemkot Jaktim Tegur Vendor

Senin, 03 Januari 2022 - 07:31 WIB
Pemkot Jaktim menegur vendor terkait lambatnya pembangunan saluran penghubung di Jalan I Gusti Ngurah Rai. Foto/SINDOnews/Okto Rizki Alvino
Pemerintah Kota Jakarta Timur mendesak pihak vendor menuntaskan pekerjaan Saluran Penghubung (Phb) dan crossing saluran air di Jalan I Gusti Ngurah Rai tuntas hingga 100 persen.

Kasi Pembangunan dan Peningkatan Drainase Sudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Tengku Saugi Zikri mengatakan, pemasangan beton U Ditch untuk saluran Phb sudah terpasang seluruhnya.

Hanya saja setelah ditutup kembali, bagian atasnya belum tuntas seluruhnya. Pada Kamis (30/12/2021) malam hingga Jumat (31/12/2021) kemarin, sisa jalan sepanjang 130 meter yang belum dicor, kini sudah dicor seluruhnya tadi malam hingga dinihari tadi.



Pengecoran dilakukan pada malam hingga dinihari untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

”Seluruh jalan tersisa 130 meter yang belum dicor, Kini kita menunggu umur beton atau menunggu kering sekitar 10 hari. Namun jika cuaca terang terus menerus maka dalam waktu seminggu beton cor sudah kering,” kata Saugi, Senin (3/1/2022).

Menurut dia, jika sudah kering maka kendaraan dari arah barat ke timur atau dari Jatinegara menuju Cakung yang semula melintas di jalur Transjakarta, akan dialihkan ke jalur regular. Kemudian koridor Transjakarta ini ditutup untuk pemasangan box culvert yang tersisa dan belum terpasang pada crossing.

Crossing ini akan dikoneksikan dengan saluran Phb Jalan I Gusti Ngurah Rai. Crossing yang belum tuntas dan belum koneksi ke saluran Phb ini ada dua titik, disi utara Jalan I Gusti Ngurah Rai. Masing-masing panjangnya sekitar 6 meter, dengan menggunakan material U Ditch berukuran 2,5x2,5 meter.

Jika U Ditch sudah terpasang, akan langsung dicor di atasnya.”Proses pekerjaan secara keseluruhannya tersisa 5 persen. Kita minta pihak vendor untuk menuntaskannya 100 persen, walaupun mereka sudah kita berikan sanksi denda,” ujarnya.

Saugi menuturkan, kendala utama yang dihadapi pihak vendor di lapangan adalah, cuaca yang sering diguyur hujan deras. Kemudian banyaknya jaringan utilitas yang ada di lokasi pekerjaan, mulai dari kabel fiber optic, PLN, Telkom hingga pipa air bersih.

Selain itu juga material beton U Ditch cukup berat, berukuran 2,5x2,5 meter. Terhadap keterlambatan pekerjaan ini, pihaknya telah memberikan sanksi berupa denda keterlambatan sebanyak satu per mil terhadap sisa pekerjaan atau satu per seribu dari volume yang ada.

Total pekerjaan belum tuntas sekitar kurang lima persen dan pihaknya meminta agar kekurangan itu dikerjakan sampai tuntas walau mereka dikenai sanksi denda. Adapun volume saluran Phb yang dikerjakan adalah 878 meter dan untuk crossing masing-masing panjangnya 20 meter.

Pihaknya berharap jika pekerjaan ini tuntas maka kawasan pemukiman warga di RW 09 dan 10 Klender tidak terdapat lagi genangan. Sebab saluran air pemukiman warga sudah dikoneksikan ke crossing dan saluran Phb Jalan I Gusti Ngurah Rai hingga ke Saluran Phb Tegal Amba.
(ams)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More