Penyebab Banjir, DPRD DKI Minta Pembangunan Saluran Air Dijadikan Prioritas

Senin, 27 Juli 2020 - 14:37 WIB
loading...
Penyebab Banjir, DPRD...
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth saat sidak di wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terkait dengan masalah banjir. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth melakukan inspeksi mendadak (sidak) di wilayah Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terkait dengan masalah banjir . Diketahui wilayah Jelambar kerap kebanjiran jika hujan turun.

Pria yang disapa Kent itu mengatakan, sudah beberapa kali meminta untuk mengeruk kali di sekitaran wilayah tersebut, agar lumpur yang di kali tidak menumpuk hingga bisa menampung banyaknya debit air.

"Rupanya yang saya lakukan (keruk lumpur) tidak menyelesaikan masalah. Warga tetap saja kebanjiran," kata Kent dalam keterangannya, Senin (27/7/2020). (Baca juga: Anggota DPRD DKI Kaget Sheet Pile untuk Kali Angke Mangkrak 4 Tahun)

Politikus Fraksi PDIP itu kemudian berkeliling wilayah tersebut untuk menginvestigasi permasalahan yang sudah lama dirasakan oleh warga, yaitu kebanjiran. Hingga akhirnya ia menemukan sumber masalah banjir yang kerap menghantui warga ketika hujan turun.

"Saya menemukan, banyak sekali gorong-gorong saluran air atau U Ditch di wilayah ini tidak menyambung dan kecil. Jadi pada saat air menumpuk, maka air itu tidak akan mengalir ke kali, hingga menyebabkan banjir," tuturnya.

Ia pun langsung meminta kepada Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Barat, untuk langsung mengerjakan saluran air di wilayah tersebut, agar warga tidak kembali banjir saat hujan.

"Saya minta SDA Jakbar agar bisa langsung mengerjakan saluran air di wilayah ini. Kenapa saluran air di buat sangat kecil?" tegas Kent. (Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Penanganan Banjir Selesai Tahun Ini)

Kent menduga, permasalahan saluran-saluran air di DKI Jakarta rata-rata sama seperti ini hingga bisa menyebabkan banjir di sejumlah permukiman warga dan jalan. Karena ukuran saluran air sangat kecil, dan belum lagi jika tersumbat sampah.

"Saya menduga seluruh saluran air di Jakarta ukuran mulutnya kecil, sehingga air tidak mengalir dengan baik. Ditambah lagi jika ada sampah yang menyumbat dan ini akan menjadi catatan saya," tuturnya.

Oleh karena itu, Kent meminta Pemprov DKI, khususnya Dinas Sumber Daya Air, agar memperhatikan dan bisa dijadikan skala prioritas untuk pengerjaan saluran air. Pasalnya banyak laporan permukiman warga yang kerap kebanjiran.

"Penyebab utama banjir di Jakarta adalah hasil dari pembangunan saluran yang serampangan. Seharusnya Pemprov DKI selalu intens dalam mengecek saluran," pungkasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1119 seconds (0.1#10.140)