Hari Ini, Pemkot Bogor Terapkan Pasar Tradisional Bebas Plastik

Senin, 13 Desember 2021 - 11:45 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto: Dok/SINDOnews
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mulai hari ini menerapkan Pasar Bebas Plastik untuk pasar tradisional atau rakyat di wilayahnya. Tahap awal, program ini diterapkan untuk kategori pasar kering.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menerangkan, program ini merupakan lanjutan dari Bogor Tanpa Kantong Plastik (Botak) untuk pasar modern dan minimarket yang telah berjalan sejak 2018. Lalu, program tersebut mulai hari ini diperluas dengan menyasar pasar tradisional atau pasar rakyat.

"Ini kita mulai pertama tahapannya adalah di Pasar Kebon Kembang di pasar kering Blok F. Pasar basahnya masih perlu proses tapi ini sudah siap, sudah sosialisasi," kata Bima di Blok F Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Senin (13/12/2021).



Bima menambahkan, pihaknya akan segera merevisi Perwali untuk program di pasar tradisional ini. Untuk sementara waktu, memang diprioritaskan kategori pasar kering dan bertahap menyasar pasar basah.

"Ini juga perlu dua tahun dari minimarket ke pasar tradisional. Ke pasar basah ya juga, tapi saya yakin sebelum 2024 itu pasti akan terjadi juga," ungkapnya.

Semenjak diberlakukannya program Bogor Tanpa Kantong Plastik 2018 lalu di pasar modern dan minimarket, Bima mengaku telah menurunkan 10 persen sampah plastik dari 2,5 ton sampah perhari.

"2,5 ton sampah, untuk sampah plastik (berkurang) 10 persennya lumayan. (Penyumbang paling besar sampah plastik) ya dari pasar," jelas Bima.

Di samping itu, tambah Bima, program ini juga sebaiknya didukung oleh kebijakan nasional. Termasuk juga diharapkan para produsen turut mendukung dengan mengurangi bahkan mengganti kemasan plastik terhadap barang produksinya.

"Jadi bukan dari pedagang saja ya, tapi dari suplliernya juga. Saya ingatkan saja kalau nyampe Bogor yang itu (plastik) disingkirkan kalau bisa nanti dikomunikasikan kalau ngirim ke Bogor ya enggak usah pakai plastik kalau enggak memungkinkan tapi ini memerlukan koordinasi dengan pusat," harapnya.
(mhd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More