Penerapan Larangan Plastik Belum Sepenuhnya Dilaksanakan di Pasar Kopro
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar Kopro di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, masih belum menerapkan larangan penggunaan kantong plastik . Meskipun Pemprov DKI Jakarta sudah resmi menerapkan peraturan larangan penggunaan kantong plastik sejak Rabu (1/7/2020).
Para pedagang mengaku belum bisa menerapkan peraturan tersebut lantaran banyak masyarakat yang belum siap menghilangkan penggunaan kantong plastik. Apalagi masyarakat terlihat tak membawa kantong belanja.(Baca juga; Larangan Kantong Plastik di Jakarta Sudah Disosialisasikan Sejak 2017 )
“Sebenarnya sih saya malah senang kalau tidak harus menyediakan kantong plastik lagi, jadi pengeluaran berkurang. Tapi kesadaran masyarakat masih kurang, dari tadi ada cuma beberapa pembeli yang bawa kantong belanja sendiri," ujar Ratih, (43), seorang penjual sayur Pasar Kopro, Kamis (2/7/2020).
Meski demikian, Ratih berupaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Dia kemudian memberikan satu kantong plastik kepada pembeli yang belanja di lapaknya.
"Kalau dulu kan satu macam belanjaan satu kantong plastik. Sekarang mereka belanja empat macam saya gabungin di satu kantong plastik. Supaya mereka juga sadar untuk membawa kantong belanjaan sendiri," kata Ratih.
Diketahui larangan penggunaan plastik diatur dalam Peraturan Gubernur No 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.
Meski resmi diterapkan, namun pantauan dilokasi masih banyak pembeli di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, Jakarta Barat, menggunakan kantong plastik. Sejumlah pedagang juga masih menyediakan kantong plastik.(Baca juga; Diet Plastik Jadi Momentum Jadikan Lingkungan Lebih Bersih )
Padahal, spanduk dan stand banner berisikan larangan penggunaan kantong plastik sudah terpasang di pintu masuk dan area Pasar Kopro. Hal senada juga diungkapkan Rahmat, (46), pedagang bumbu dapur. Dia mengatakan banyak pembeli yang tak membawa kantong belanjaan.
Karena itu, takut dagangnya tak laku, dia mempersiapkan kantong plastik untuk menampung belanjaan pembelinya “Tapi kalau engga kita sediain, nanti repot juga mereka bawa belanjaannya gimana. Jadi ya kita tetap sediakan," ucap Rahmat.
Sementara itu, seorang pembeli, Kumalasari (39), tampak membawa belanjaannya dengan kantong plastik. Dia mengaku dirinya dadakan berbelanja ke pasar Kopro, sehingga tidak membawa kantong belanja miliknya.
"Saya punya kantong belanja sendiri, tote bag itu. Ada di rumah. Tapi saya mendadak kan belanja ke sini, jadi engga ada persiapan untuk belanja, makanya pakai plastik," terang Kumalasari.
Hal berbeda diungkapkan Desi, (32), yang tak mengetahui larangan ini. Meski demikian dia siap bila harus mengurangi penggunaan kantong plastik.
Lihat Juga: Pengmas FIA UI Tingkatkan Internalisasi Entrepreneurial Mindset di Kalangan Pelajar Jakarta
Para pedagang mengaku belum bisa menerapkan peraturan tersebut lantaran banyak masyarakat yang belum siap menghilangkan penggunaan kantong plastik. Apalagi masyarakat terlihat tak membawa kantong belanja.(Baca juga; Larangan Kantong Plastik di Jakarta Sudah Disosialisasikan Sejak 2017 )
“Sebenarnya sih saya malah senang kalau tidak harus menyediakan kantong plastik lagi, jadi pengeluaran berkurang. Tapi kesadaran masyarakat masih kurang, dari tadi ada cuma beberapa pembeli yang bawa kantong belanja sendiri," ujar Ratih, (43), seorang penjual sayur Pasar Kopro, Kamis (2/7/2020).
Meski demikian, Ratih berupaya untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Dia kemudian memberikan satu kantong plastik kepada pembeli yang belanja di lapaknya.
"Kalau dulu kan satu macam belanjaan satu kantong plastik. Sekarang mereka belanja empat macam saya gabungin di satu kantong plastik. Supaya mereka juga sadar untuk membawa kantong belanjaan sendiri," kata Ratih.
Diketahui larangan penggunaan plastik diatur dalam Peraturan Gubernur No 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat.
Meski resmi diterapkan, namun pantauan dilokasi masih banyak pembeli di Pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, Jakarta Barat, menggunakan kantong plastik. Sejumlah pedagang juga masih menyediakan kantong plastik.(Baca juga; Diet Plastik Jadi Momentum Jadikan Lingkungan Lebih Bersih )
Padahal, spanduk dan stand banner berisikan larangan penggunaan kantong plastik sudah terpasang di pintu masuk dan area Pasar Kopro. Hal senada juga diungkapkan Rahmat, (46), pedagang bumbu dapur. Dia mengatakan banyak pembeli yang tak membawa kantong belanjaan.
Karena itu, takut dagangnya tak laku, dia mempersiapkan kantong plastik untuk menampung belanjaan pembelinya “Tapi kalau engga kita sediain, nanti repot juga mereka bawa belanjaannya gimana. Jadi ya kita tetap sediakan," ucap Rahmat.
Sementara itu, seorang pembeli, Kumalasari (39), tampak membawa belanjaannya dengan kantong plastik. Dia mengaku dirinya dadakan berbelanja ke pasar Kopro, sehingga tidak membawa kantong belanja miliknya.
"Saya punya kantong belanja sendiri, tote bag itu. Ada di rumah. Tapi saya mendadak kan belanja ke sini, jadi engga ada persiapan untuk belanja, makanya pakai plastik," terang Kumalasari.
Hal berbeda diungkapkan Desi, (32), yang tak mengetahui larangan ini. Meski demikian dia siap bila harus mengurangi penggunaan kantong plastik.
Lihat Juga: Pengmas FIA UI Tingkatkan Internalisasi Entrepreneurial Mindset di Kalangan Pelajar Jakarta
(wib)