Petugas Kesulitan Evakuasi Pekerja Bangunan Terperosok ke Dalam Septic Tank
Minggu, 12 Desember 2021 - 23:17 WIB
Proses evakuasi seorang pekerja bangunan yang tewas akibat terperosok ke dalam septic tank sebuah rumah di Jalan Kampung Rawa Badung, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, mengalami banyak kendala. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing
JAKARTA - Proses evakuasi seorang pekerja bangunan yang tewas akibat terperosok ke dalam septic tank sebuah rumah di Jalan Kampung Rawa Badung RT 007 RW 013, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, mengalami banyak kendala. Salah satunya terkendala reruntuhan puing septic tank.
"Saat melakukan evakuasi, kami terkendala reruntuhan puing yang jatuh menimpa korban," ujar Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman, saat dikonfirmasi Minggu (12/12/2021) malam.
Selain kendala puing, petugas juga harus turun ke dalam lubang septic tank dengan kedalaman sekitar 10 meter. Petugas turun menggunakan alat khusus seperti tabung breathing apparatus.
Kondisi lubang septic tank yang sempit juga menjadi salah satu hambatan. Hal ini membuat petugas membutuhkan alat bantu pernafasan untuk menghindari terhirupnya gas berbahaya.
"Puingnya itu besar-besar, ini yang menyulitkan untuk proses evakuasi korban. Kita harus mengangkat satu per satu puing dari lubang, diangkat menggunakan alat tracker," Ucap Gatot
Anggota yang bertugas masuk ke dalam lubang juga dilakukan secara bergantian. Hal itu dilakukan agar tidak sampai membahayakan tim penyelamat.
"Tabung alat bantu bernapas yang digunakan tersebut juga hanya bisa bertahan sekitar 15 menit," pungkasnya.
"Saat melakukan evakuasi, kami terkendala reruntuhan puing yang jatuh menimpa korban," ujar Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman, saat dikonfirmasi Minggu (12/12/2021) malam.
Selain kendala puing, petugas juga harus turun ke dalam lubang septic tank dengan kedalaman sekitar 10 meter. Petugas turun menggunakan alat khusus seperti tabung breathing apparatus.
Kondisi lubang septic tank yang sempit juga menjadi salah satu hambatan. Hal ini membuat petugas membutuhkan alat bantu pernafasan untuk menghindari terhirupnya gas berbahaya.
"Puingnya itu besar-besar, ini yang menyulitkan untuk proses evakuasi korban. Kita harus mengangkat satu per satu puing dari lubang, diangkat menggunakan alat tracker," Ucap Gatot
Anggota yang bertugas masuk ke dalam lubang juga dilakukan secara bergantian. Hal itu dilakukan agar tidak sampai membahayakan tim penyelamat.
"Tabung alat bantu bernapas yang digunakan tersebut juga hanya bisa bertahan sekitar 15 menit," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda