Keji! Pria Lulusan S2 Itu Cabuli 14 Bocah Laki-laki Sejak 1 Tahun Terakhir
Rabu, 17 November 2021 - 15:57 WIB
JAKARTA - Polres Jakarta Selatan menyatakan FM (29) pelaku pencabulan terhadap belasan anak laki-laki di bawah umur telah melakukan perbuatan asusilanya sejak satu tahun terakhir. Sejauh ini jumlah korban pencabulan sebanyak 14 anak laki-laki di bawah umur.
"Peristiwa perbuatan cabul terhadap anak ini terjadi sejak Desember 2020 hingga November 2021," ungkap Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah pada wartawan, Rabu (17/11/2021). Sebanyak 14 anak laki-laki yang menjadi korban berumur 7 hingga 11 tahun.
"Jumlah korban yang masih duduk di bangku SD sebanyak 14 anak," ujar Azis. Dia menerangkan, pelaku dengan para korban itu saling mengenal lantaran tinggal di lingkungan yang sama di Lenteng Agung.
"Korban dan pelaku awal mula bertemu di tempat bermain game online. Pelaku dan korban punya hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi," tuturnya.
Azis menilai perbuatan pelaku yang telah mencabuli anak di bawah umur merupakan perbuatan keji. Bukan hanya jumlah korban yang mencapai puluhan orang, tapi juga ada korban yang dicabuli hingga belasan kali.
"Dari 14 anak tersebut, ada yang sudah sering sekali dilakukan percabulan hingga 15 kali dicabuli. Inilah kejinya dari pelaku tersebut," terangnya. Dia menambahkan, pelaku yang merupakan seorang pengajar kursus itu meminta korban untuk melakukan oral dan anal seks.
Para korban dibujuk dengan cara diberikan uang dan voucher top up game online. "Sempat pelaku melakukan kegiatan pencabulan itu ada anak kecil yang diminta menelan sperma dari pelaku. Bahkan, ada juga beberapa anak kecil yang diminta untuk saling melakukan (berhubungan) di hadapan dia," katanya.
"Peristiwa perbuatan cabul terhadap anak ini terjadi sejak Desember 2020 hingga November 2021," ungkap Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah pada wartawan, Rabu (17/11/2021). Sebanyak 14 anak laki-laki yang menjadi korban berumur 7 hingga 11 tahun.
"Jumlah korban yang masih duduk di bangku SD sebanyak 14 anak," ujar Azis. Dia menerangkan, pelaku dengan para korban itu saling mengenal lantaran tinggal di lingkungan yang sama di Lenteng Agung.
"Korban dan pelaku awal mula bertemu di tempat bermain game online. Pelaku dan korban punya hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi," tuturnya.
Azis menilai perbuatan pelaku yang telah mencabuli anak di bawah umur merupakan perbuatan keji. Bukan hanya jumlah korban yang mencapai puluhan orang, tapi juga ada korban yang dicabuli hingga belasan kali.
"Dari 14 anak tersebut, ada yang sudah sering sekali dilakukan percabulan hingga 15 kali dicabuli. Inilah kejinya dari pelaku tersebut," terangnya. Dia menambahkan, pelaku yang merupakan seorang pengajar kursus itu meminta korban untuk melakukan oral dan anal seks.
Para korban dibujuk dengan cara diberikan uang dan voucher top up game online. "Sempat pelaku melakukan kegiatan pencabulan itu ada anak kecil yang diminta menelan sperma dari pelaku. Bahkan, ada juga beberapa anak kecil yang diminta untuk saling melakukan (berhubungan) di hadapan dia," katanya.
(hab)
tulis komentar anda