Menara Syahbandar, Larik Sejarah di Tengah Angkuh Ibu Kota (1)

Sabtu, 06 November 2021 - 05:21 WIB


Arsip berupa foto petugas meneropong

dari atas Menara Syahbandar Jakarta,

sekitar 1920

Berikutnya yang tak kalah menarik, di tiga ruang koleksi area Menara Syahbandar, terdapat lukisan kondisi Kota Tua Jakarta, lukisan Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Governours House Within The Castle masa silam serta empat peta kuno. Juga ada peninggalan benda-benda lama, di antaranya dua teropong, dua binvocular, kaca lensa lampu berputar, lampu suar kristal, lampu mercusuar, lensa frensel, kompas, Batu Duga (alat navigasi konvensional berfungsi mengukur kedalaman laut), serta Tung Woo Masthead Light (lampu tiang utama untuk navigasi yang diproduksi Tung Woo, Ltd, yang berbasis di Hongkong dan sudah beroperasi sejak 1800-an).

baca juga: Anies Ceritakan 76 Tahun Lalu Separuh Warga Jakarta Pernah Berkumpul di Monas

Sedangkan di lantai 3 ruang Menara Syahbandar terdapat satu foto yang menggambarkan aktivitas lima petugas Menara Syahbandar yang sedang memantau aktivitas di Pelabuhan Sunda Kepala, sekitar 1920. Satu di antaranya menggunakan teropong yang jika diperkirakan berukuran panjang sekitar 1 meter.

Nah, jika pembaca tertarik dan ingin berkunjung ke Menara Syahbandar serta melihat posisi prasasti titik nol Jakarta, menara ini dibuka sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB setiap Selasa hingga Minggu. Harga tiket masuk pun murah, hanya Rp5.000, dan sudah termasuk untuk masuk ke Museum Bahari. "Karena masih pandemi Covid-19, kita masih menerapkan prosedur kesehatanan (prokes) pencegahan Covid-19. Pengunjung juga wajib pakai aplikasi PeduliLindungi biar menunjukkan sertifikat vaksinasi. Kita buka maksimal untuk di Menara Syahbandar aja itu 50%, atau untuk 150 orang pengunjung termasuk di outdoor-nya," kata Ari. (bersambung)
(ymn)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More