Anies Ceritakan 76 Tahun Lalu Separuh Warga Jakarta Pernah Berkumpul di Monas

Selasa, 17 Agustus 2021 - 09:30 WIB
loading...
Anies Ceritakan 76 Tahun Lalu Separuh Warga Jakarta Pernah Berkumpul di Monas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi Inspektur Upacara HUT Ke 76 RI di lapangan Balai Kota DKI, Selasa (17/8/2021).

Dalam pidatonya, Anies mengatakan, masa pandemi ini menjadi ujian bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan kolaborasi yang sesungguhnya. "Pada tanggal 17 Agustus ini di mana pun upacara diselenggarakan kita ingat atas teks proklamasi yang dibacakan, tapi tidak sering kita mendalaminya memperoleh makna dari kalimat ungkapan proklamasi Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Satu kalimat ini tertulis rapih dalam sejarah momen paling menentukan dalam perjalanan kebangsaan perjalanan kenegaraan," ujar Anies, Selasa (17/8/2021).
Baca juga: Anies Jadi Inspektur, Begini Suasana Upacara HUT Ke 76 RI di Balai Kota DKI Jakarta

Dalam kalimat itu dikatakan kami bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan. Bangsa Indonesia telah ada sebelum negara dinyatakan hadir. Bangsa ini telah terbentuk sebagai persenyawaan dari seluruh unsur yang ada.

Unsur lintas identitas apapun yang tersebar di 13 ribu lebih pulau semua mengambil satu simpul sebagai bangsa Indonesia. Pernyataan sebagai bangsa Indonesia diungkapkan kira-kira dua kilometer dari lokasi kita berupacara. Di Jalan Kramat Raya pada 28 Oktober 1928 pernyataan sebuah bangsa telah diungkapkan.

17 tahun kemudian bangsa muda ini menyatakan kemerdekaannya kemerdekaan yang dinyatakan bukan dinyatakan oleh satu dua orang, tapi seluruh komponen bangsa.

"Satu bulan kemudian 1 September 1945 berkumpul di lapangan IKADA (saat ini Monas) 300 ribu itu separuh penduduk Jakarta. Di masa itu separuh penduduk Jakarta 600 ribu orang. Berkumpul di sebuah lapangan kemerdekaan ini bukan kemauan sekelompok orang. Ini benar-benar kemauan kita. Bangsa ini merasakan tekanan kolonialisme, ketidakterdidikan, miskin, kurang gizi, tak punya kesyarikatan untuk berkembang, karena itu bangsa ini tidak mau menerima kolonialisme. Bukan hanya sekelompok orang yang terdidik yang menolak kolonialisme, tapi seluruh unsur bangsa ini," paparnya.
Baca juga: Anies Baca Buku Perintis Kemerdekaan usai Pidato Kenegaraan Presiden dalam Sidang Tahunan MPR

Pernyataan bahwa kami merdeka bukan sekadar menggulung kolonialisme, tapi untuk mewujudkan kesejahteraan sosial, keadilan, karena gelaran keadilan dan kesejahteraan itulah yang diinginkan bangsa Indonesia.

"Pemilik kemerdekaan menyatakan tidak pada keterbelakangan, mengatakan pada kekurangan gizi, mengatakan tidak pada ketidakterdidikan. Bisa merasakan keadilan sosial, kesejahteraan, ketika pada hari ini memperingati kemerdekaan Indonesia inilah perjuangan seluruh bangsa," ujar Anies.

"Tanggung jawab untuk menggelar keadilan sosial, menggelar kesejahteraan ada di atas pundak masing-masing. Menuntaskan janji kemerdekaan itu ialah melindungi, memajukan kesejahteraan umum, kita yang berada di tempat ini punya tanggung jawab itu," sambungnya.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1622 seconds (0.1#10.140)