Sudah Vaksin, Pria Disabilitas Ini Semringah Akhirnya Bisa Mudik
Kamis, 21 Oktober 2021 - 10:47 WIB
JAKARTA - Raut wajah seorang pria penyandang disabilitas , Agus Murtado (44) semringah. Senyumnya terkembang dan semangatnya bangkit kembali setelah disuntik vaksin .
"Seneng saja sekarang, sudah bisa mudik dan bepergian," kata Agus ditemui di kawasan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (21/10/2021). (Baca juga; 1.644 Anak Yatim Piatu Terdampak Corona di Bekasi Terima Bantuan Sosial )
Agus merupakan satu dari ribuan warga PMKS yang menjalani vaksinasi gratis dari Satpol PP Jakarta Barat sejak Senin (17/10/2021). Dia datang bersama dengan petugas Satpol PP Kecamatan Tambora yang menjemputnya dari rumah kontrakan di Roa Malaka.
Sebagai tukang urut keliling, Agus mengakui dirinya kesulitan mobilitas karena tak memiliki sertifikat vaksin. Bahkan beberapa pelanggannya tak menggunakan jasanya karena takut membawa virus COVID-19. “Terkadang di tolak. Saya juga kesulitan ke sana ke mari," katanya.
Kondisi itu membuat penghasilannya menurun. Bahkan dalam sekali waktu Agus nyaris tak mendapatkan pelanggannya lantaran tak memiliki sertifikat vaksin. (Baca juga; Viral, Tumpukan Limbah Medis di TPA Burangkeng Bekasi )
Termasuk saat dirinya hendak mudik ke Tigaraksa, Tangerang. Dia tak bisa pulang sejak PT KAI memberlakukan aturan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu syarat menggunakan KRL. "Saya ditolak di Stasiun Tanah Abang. Ya sudah sejak itu saya engga pernah lagi naik KRL dan mudik," tambahnya.
Meski demikian, Agus sendiri bukan tanpa upaya mencari vaksinasi. Keterbatasan dua kaki palsu dan tangan kirinya yang cacat seusai alami kecelakaan kereta 1995 tak membuat dia berhenti mencari informasi vaksin. Namun, upaya itu selalu sia-sia karena dirinya hanya seorang pendatang di Jakarta.
"Saya pikir saya enggak bisa vaksin karena bukan warga Jakarta. Mau balik ke Tigaraksa enggak bisa, karena bingung naik apa KRL enggak bisa di terminal enggak bisa," katanya.
Kemudian saat seorang petugas Satpol PP mengajaknya untuk vaksin di sebuah warung kopi dekat kontrakannya, Agus tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Bahkan semalam tadi, dia sempat sulit tidur karena bahagia hendak disuntik vaksin. "Ngga peduli saya vaksin A lebih bagus atau vaksin B efeknya jelek, yang penting saya sudah divaksin," katanya.
Saat ini setelah divaksin, Agus yakin kondisi kesehatan tetap baik dan tidak khawatir terpapar COVID-19. Selain itu dia juga menjadi lebih percaya diri dalam mencari pelanggannya. Termasuk berencana mudik ke Tigaraksa bertemu dengan ketiga anaknya. "Kalau sekarang lebih PeDe (percaya diri) aja," tuturnya.
Terpisah, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengatakan, vaksinasi yang dilakukan ini untuk membantu masyarakat PMKS yang saat ini belum melakukan vaksinasi. Tamo yakin dengan penyuntikan vaksin akan membuat herd imunity masyarakat Jakarta meningkat sehingga ancaman COVID-19 bisa diminimalisir.
"Kami akan menyuntikan 1.800 vaksin kepada PMKS yang ada di Jakarta Barat. Selain di jemput dan divaksin, para PMKS yang menjalani vaksin akan diantar pulang dan mendapatkan sembako," tuturnya. Kegiatan vaksin berlangsung sejak 17 Oktober akan berakhir pada 24 Oktober 2020.
"Seneng saja sekarang, sudah bisa mudik dan bepergian," kata Agus ditemui di kawasan Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (21/10/2021). (Baca juga; 1.644 Anak Yatim Piatu Terdampak Corona di Bekasi Terima Bantuan Sosial )
Agus merupakan satu dari ribuan warga PMKS yang menjalani vaksinasi gratis dari Satpol PP Jakarta Barat sejak Senin (17/10/2021). Dia datang bersama dengan petugas Satpol PP Kecamatan Tambora yang menjemputnya dari rumah kontrakan di Roa Malaka.
Sebagai tukang urut keliling, Agus mengakui dirinya kesulitan mobilitas karena tak memiliki sertifikat vaksin. Bahkan beberapa pelanggannya tak menggunakan jasanya karena takut membawa virus COVID-19. “Terkadang di tolak. Saya juga kesulitan ke sana ke mari," katanya.
Kondisi itu membuat penghasilannya menurun. Bahkan dalam sekali waktu Agus nyaris tak mendapatkan pelanggannya lantaran tak memiliki sertifikat vaksin. (Baca juga; Viral, Tumpukan Limbah Medis di TPA Burangkeng Bekasi )
Termasuk saat dirinya hendak mudik ke Tigaraksa, Tangerang. Dia tak bisa pulang sejak PT KAI memberlakukan aturan aplikasi PeduliLindungi sebagai salah satu syarat menggunakan KRL. "Saya ditolak di Stasiun Tanah Abang. Ya sudah sejak itu saya engga pernah lagi naik KRL dan mudik," tambahnya.
Meski demikian, Agus sendiri bukan tanpa upaya mencari vaksinasi. Keterbatasan dua kaki palsu dan tangan kirinya yang cacat seusai alami kecelakaan kereta 1995 tak membuat dia berhenti mencari informasi vaksin. Namun, upaya itu selalu sia-sia karena dirinya hanya seorang pendatang di Jakarta.
"Saya pikir saya enggak bisa vaksin karena bukan warga Jakarta. Mau balik ke Tigaraksa enggak bisa, karena bingung naik apa KRL enggak bisa di terminal enggak bisa," katanya.
Kemudian saat seorang petugas Satpol PP mengajaknya untuk vaksin di sebuah warung kopi dekat kontrakannya, Agus tanpa pikir panjang langsung mendaftar. Bahkan semalam tadi, dia sempat sulit tidur karena bahagia hendak disuntik vaksin. "Ngga peduli saya vaksin A lebih bagus atau vaksin B efeknya jelek, yang penting saya sudah divaksin," katanya.
Saat ini setelah divaksin, Agus yakin kondisi kesehatan tetap baik dan tidak khawatir terpapar COVID-19. Selain itu dia juga menjadi lebih percaya diri dalam mencari pelanggannya. Termasuk berencana mudik ke Tigaraksa bertemu dengan ketiga anaknya. "Kalau sekarang lebih PeDe (percaya diri) aja," tuturnya.
Terpisah, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengatakan, vaksinasi yang dilakukan ini untuk membantu masyarakat PMKS yang saat ini belum melakukan vaksinasi. Tamo yakin dengan penyuntikan vaksin akan membuat herd imunity masyarakat Jakarta meningkat sehingga ancaman COVID-19 bisa diminimalisir.
"Kami akan menyuntikan 1.800 vaksin kepada PMKS yang ada di Jakarta Barat. Selain di jemput dan divaksin, para PMKS yang menjalani vaksin akan diantar pulang dan mendapatkan sembako," tuturnya. Kegiatan vaksin berlangsung sejak 17 Oktober akan berakhir pada 24 Oktober 2020.
(wib)
tulis komentar anda