Bupati Bogor: Jadi Pasien Corona Itu Menyakitkan, Move On Lah, Patuhi Aturan PSBB

Rabu, 22 April 2020 - 09:31 WIB
Bupati Bogor Ade Yasin. Foto: SINDOnews/Dok
BOGOR - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) kian meluas di Kabupaten Bogor sudah berjalan sepekan. Namun, hingga kini masih banyak ditemukan pelanggaran atau tidak mematuhi aturan PSBB.

"Saya lebih meyakini bahwa orang yang masih ke luar rumah dan tidak mematuhi aturan PSBB adalah orang yang tidak bisa move on, orang yang belum biasa mengubah kebiasaan-kebiasaan sebelum ada Corona," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin, Rabu (22/4/2020).

Ade Yasin sangat memahami para pasien yang dinyatakan terkonfirmasi positif Corona sangat menyakitkan. Secara mental pasti terganggu karena obat atau vaksin Covid-19 belum ditemukan. (Baca juga: Protokol Kesehatan Covid-19 Banyak Dilanggar, Bupati Bogor: PSBB Akan Sia-sia dan Berkepanjangan



"Belum lagi situasi rumah sakit yang saat ini penuh dengan pasien. Selain itu, orang-orang terdekat bisa ikut tertular," kata Ade yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu. Pasti juga sangat memilukan jika sudah tertular, harus diisolasi di rumah sakit, di ruangan tersendiri tanpa bisa dibesuk oleh keluarga dan orang-orang terdekat.

"Oleh sebab itu, move on lah, ubahlah kebiasaan-kebiasaan sebelumnya sampai pandemi ini berakhir. Patuhilah aturan PSBB, tinggalah di rumah, diamlah di rumah. Kalau harus keluar rumah, pakailah masker, dan jaga jarak dengan orang lain. Pedulilah pada kesehatan diri sendiri, pedulilah pada keselamatan diri sendiri," katanya.

Ade menyebutkan bahwa PSBB yang sudah berlangsung sejak 15 April atau setengah jalan dari 14 hari masa PSBB, dari hasil evaluasi masih banyak pelanggaran.

"Masih banyak yang keluar rumah tanpa tujuan yang jelas, masih banyak yang lalu-lalang di jalanan, masih banyak yang berkumpul lebih dari lima orang, masih banyak yang tidak menggunakan masker dan lain sebagainya," ungkapnya. (Baca juga: 51 Pegawai RSUD Bogor di Luar Tenaga Medis Pasien Covid-19 Terpapar Corona)

Ketika meninjau penumpang kereta api di Stasiun Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, pada Senin (20/04/2020) lalu, Ade masih menemukan beberapa orang yang pergi ke Jakarta dengan alasan yang tidak jelas.

"Banyak pula yang tidak menggunakan sarung tangan, dan membiarkan diri duduk atau berdiri berdempetan dengan penumpang lain, mengabaikan imbauan jaga jarak atau physical distancing, atau social distancing," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More