3 Tahun Disetubuhi, Gadis Bekasi Jadi Budak Nafsu Pegawai Pasar Kranji
Kamis, 14 Oktober 2021 - 07:58 WIB
BEKASI - Seorang gadis menjadi korban pelecehan seksual selama tiga tahun di Bekasi. Mirisnya, korban KW (19) disetubuhi pelaku SA (50) di kantor UPTD Pasar Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi . Perbuatan asusila pelaku sudah terjadi sejak 2018 dan sudah 10 kali korban disetubuhi oleh pelaku tersebut.
Tidak tahan menjadi pelampiasan nafsu pelaku, korban melaporkan kejadian ini kepada petugas kepolisian dengan Nomor : LP/B/2531/X/2021/SPKT/RESTRI BKS KOTA/ POLDA METRO JAYA. ”Sudah dilaporkan dan korban sudah di visum di RSUD Kota Bekasi,” kata LBH Staria Advokasi Wicaksana, Nur Alamsyah, Kamis (14/10/2021).
Peristiwa amoral itu bermula saat korban diperkenalkan oleh temannya kepada SA. Melihat kemolekan tubuh KW, pelaku langsung melancarkan aksinya dengan membawanya ke kantor UPTD tersebut. ”Korban dijemput dan dieksekusi di kantor itu. Korban takut melapor karena sering diancam oleh pelaku,” ucapnya. (Baca juga; Tinggal 13 RT Masuk Zona Kuning, Sudah 99,82% RT di Bekasi Zona Hijau )
Alamsyah mengatakan, selama tiga tahun belakangan ini korban tidak berani melapor karena takut dengan ancaman pelaku. Namun, korban yang kini sudah berusia 19 tahun ini, memberanikan diri bercerita kepada ayahnya pada akhir September lalu. Dia mengaku telah disetubuhi sebanyak 10 oleh pelaku. (Baca juga; Tempat Hiburan Malam di Bekasi Boleh Beroperasi Kembali, Dibatasi Buka hingga Pukul 22.00 WIB )
Ayah korban sebelumnya tidak menaruh curiga kepada terduga pelaku, karena jarak usia terduga pelaku terlampau jauh dengan anaknya dan terlihat seperti orang tua biasa. “Pelaku berusia sekitar 50-an. Kenalnya dikenalin di Pasar Kranji ada yang ngenalin. Tidak ada hubungan keluarga antara korban dan pelaku,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, pencabulan berlangsung bertahun-tahun karena pelaku mengancam anaknya. Korban disetubuhi pelaku saat masih anak di bawah umur. Karena korban dalam tekanan, korban yang masih sekolah akhirnya tidak sekolah. ”Pekerjaan pelaku pegawai harian lepas Dinas Pasar dan bertugas di UPTD Pasar Kranji Bekasi,” tegasnya.
Saat ini, korban juga telah divisum di RSUD Kota Bekasi dan masih menunggu hasilnya. Pihak keluarga berharap, laporan tersebut segera diproses kepolisian dan pelaku bisa ditangkap. ”Iya benar ada laporan masuk, tengah ditangani Unit PPA,” kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari.
Lihat Juga: Tri Adhianto Paparkan Prioritas Strategi Jangka Panjang untuk Solusi Banjir di Kota Bekasi
Tidak tahan menjadi pelampiasan nafsu pelaku, korban melaporkan kejadian ini kepada petugas kepolisian dengan Nomor : LP/B/2531/X/2021/SPKT/RESTRI BKS KOTA/ POLDA METRO JAYA. ”Sudah dilaporkan dan korban sudah di visum di RSUD Kota Bekasi,” kata LBH Staria Advokasi Wicaksana, Nur Alamsyah, Kamis (14/10/2021).
Peristiwa amoral itu bermula saat korban diperkenalkan oleh temannya kepada SA. Melihat kemolekan tubuh KW, pelaku langsung melancarkan aksinya dengan membawanya ke kantor UPTD tersebut. ”Korban dijemput dan dieksekusi di kantor itu. Korban takut melapor karena sering diancam oleh pelaku,” ucapnya. (Baca juga; Tinggal 13 RT Masuk Zona Kuning, Sudah 99,82% RT di Bekasi Zona Hijau )
Alamsyah mengatakan, selama tiga tahun belakangan ini korban tidak berani melapor karena takut dengan ancaman pelaku. Namun, korban yang kini sudah berusia 19 tahun ini, memberanikan diri bercerita kepada ayahnya pada akhir September lalu. Dia mengaku telah disetubuhi sebanyak 10 oleh pelaku. (Baca juga; Tempat Hiburan Malam di Bekasi Boleh Beroperasi Kembali, Dibatasi Buka hingga Pukul 22.00 WIB )
Ayah korban sebelumnya tidak menaruh curiga kepada terduga pelaku, karena jarak usia terduga pelaku terlampau jauh dengan anaknya dan terlihat seperti orang tua biasa. “Pelaku berusia sekitar 50-an. Kenalnya dikenalin di Pasar Kranji ada yang ngenalin. Tidak ada hubungan keluarga antara korban dan pelaku,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, pencabulan berlangsung bertahun-tahun karena pelaku mengancam anaknya. Korban disetubuhi pelaku saat masih anak di bawah umur. Karena korban dalam tekanan, korban yang masih sekolah akhirnya tidak sekolah. ”Pekerjaan pelaku pegawai harian lepas Dinas Pasar dan bertugas di UPTD Pasar Kranji Bekasi,” tegasnya.
Saat ini, korban juga telah divisum di RSUD Kota Bekasi dan masih menunggu hasilnya. Pihak keluarga berharap, laporan tersebut segera diproses kepolisian dan pelaku bisa ditangkap. ”Iya benar ada laporan masuk, tengah ditangani Unit PPA,” kata Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari.
Lihat Juga: Tri Adhianto Paparkan Prioritas Strategi Jangka Panjang untuk Solusi Banjir di Kota Bekasi
(wib)
tulis komentar anda