Limbah Paracetamol Diduga Cemari di Teluk Jakarta, Wagub DKI: Tunggu Hasil Penelitian
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 22:47 WIB
JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) belum mau berkomentar perihal limbah paracetamol yang diduga mencemari Teluk Jakarta. Pemprov masih menunggu hasil penelitian dari Labkesda DKI.
"Parasetamol kan masih menunggu hasil penelitian," ujar Ariza, Sabtu (9/10/2021).
Dinas LH DKI: Temuan Paracetamol di Teluk Jakarta Data 2-3 Tahun Lalu
Menurut Ariza, pencemaran Teluk Jakarta akibat prilaku membuang sampang sembarangan. Untuk itu, Ariza meminta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Sekali lagi kami minta masyarakat untuk tidak membuang sampah, menjaga agar DKI bersih rapi dari sampah, apalagi sampah-sampah limbah," tandasnya.
Diketahui, Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton (UoB) UK merilis hasil dari studi pendahuluan (preliminary study) mengenai kualitas air laut di beberapa situs terdominasi limbah buangan. Hasil studi tersebut dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia”.
Hasil riset peneliti Wulan Koagouw (BRIN, UoB), Prof Zainal Arifin (BRIN), George Olivier (UoB), dan Corina Ciocan (UoB), menginvestigasi beberapa kontaminan air dari empat lokasi di Teluk Jakarta. Keempatnya, yakni Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing, serta satu lokasi di pantai utara Jawa Tengah yakni Pantai Eretan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter nutrisi seperti amonia, nitrat, dan total fosfat, melebihi batas baku mutu air laut Indonesia. Selain itu, Parasetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara Sungai Angke (610 ng/L) dan muara Sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta.
Parasetamol merupakan salah satu kandungan yang berasal dari produk obat atau farmasi yang sangat banyak dikonsumi oleh masyarakat Indonesia secara bebas tanpa resep dokter. Konsentrasi parasetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.
"Parasetamol kan masih menunggu hasil penelitian," ujar Ariza, Sabtu (9/10/2021).
Dinas LH DKI: Temuan Paracetamol di Teluk Jakarta Data 2-3 Tahun Lalu
Menurut Ariza, pencemaran Teluk Jakarta akibat prilaku membuang sampang sembarangan. Untuk itu, Ariza meminta masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Sekali lagi kami minta masyarakat untuk tidak membuang sampah, menjaga agar DKI bersih rapi dari sampah, apalagi sampah-sampah limbah," tandasnya.
Diketahui, Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasiona (BRIN) dan University of Brighton (UoB) UK merilis hasil dari studi pendahuluan (preliminary study) mengenai kualitas air laut di beberapa situs terdominasi limbah buangan. Hasil studi tersebut dimuat dalam jurnal Marine Pollution Bulletin berjudul “High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia”.
Hasil riset peneliti Wulan Koagouw (BRIN, UoB), Prof Zainal Arifin (BRIN), George Olivier (UoB), dan Corina Ciocan (UoB), menginvestigasi beberapa kontaminan air dari empat lokasi di Teluk Jakarta. Keempatnya, yakni Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing, serta satu lokasi di pantai utara Jawa Tengah yakni Pantai Eretan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa parameter nutrisi seperti amonia, nitrat, dan total fosfat, melebihi batas baku mutu air laut Indonesia. Selain itu, Parasetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara Sungai Angke (610 ng/L) dan muara Sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L), keduanya di Teluk Jakarta.
Parasetamol merupakan salah satu kandungan yang berasal dari produk obat atau farmasi yang sangat banyak dikonsumi oleh masyarakat Indonesia secara bebas tanpa resep dokter. Konsentrasi parasetamol yang cukup tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan yang terkait dengan paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.
(thm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda