Belajar Tatap Muka Perdana di Depok, Siswa Dilarang Saling Pinjam Alat Tulis
Senin, 04 Oktober 2021 - 12:43 WIB
DEPOK - Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) perdana di Kota Depok dimulai hari ini Senin (4/10/2021). Seluruh siswa dilarang saling pinjam alat tulis saat belajar tatap muka . Pembagian jam masuk dan pulang juga diatur sehingga tidak terjadi kerumunan.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Pengaturan ini uji coba terus supaya kita tidak terjadi penularan kasus Covid-19 baru sehingga memang digilir,” ujar Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono saat meninjau PTMT di SMPN 1 Depok, Senin (4/10/2021).
Baca juga: 25 Siswa Terpapar Covid-19, 15 Sekolah di Tangerang Hentikan Belajar Tatap Muka
Menurut dia, siswa wajib membawa alat tulis dan perlengkapan kesehatan lain seperi masker cadangan dan face shield. “Sangat bagus dengan siswa yang melengkapi dengan alat-alat diperlukan masing-masing secara pribadi, mulai masker cadangan, minuman bawa sendiri, hingga sapu tangan,” ungkapnya.
Sekolah juga menyiapkan ruangan khusus jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Dia juga meminta kerja sama orang tua agar tidak mengizinkan siswa ke sekolah jika kurang sehat.
Untuk mencegah klaster PTMT bakal dilakukan tracing secara acak dan berkala. Tracing dilakukan untuk siswa dan juga tenaga pendidik. “Nanti kita akan swab antigen secara berkala baik guru maupun siswa. Untuk sekarang belum. Mereka kan sudah divaksin semua sehingga tidak ada yang bergejala. Kalau bergejala tidak boleh masuk, yang masuk harus sehat,” ujar Imam.
Baca juga: Tips Agar Orang Tua Tidak Khawatir saat Anak Belajar Tatap Muka
Kepala SMPN 1 Depok Erna Iriani mengatakan, hari ini 328 siswa yang hadir dan dibagi dalam dua sesi. Sesi I untuk nomor ganjil dan sesi II untuk nomor genap. Siswa wajib cuci tangan dan memakai masker sesuai protokol kesehatan 5M yang berlaku.
“Kita periksa suhu. Jalur sebelah kanan anak perempuan kiri anak laki-laki dan diarahkan guru. Di depan kelas sudah ada guru yang mengajar untuk menunggu. Di kelas, guru pertama masuk mengecek kelengkapan yang harus dibawa siswa, bawa tempat minum, masker cadangan. Sekolah menyiapkan masker cadangan juga,” ungkapnya.
Seluruh siswa maksimal berada di sekolah selama dua jam. Mereka hanya datang ke sekolah dua kali dalam sepekan. “Selebihnya daring. Jadi online tetap jalan. Saat ini kelas VII saja. Untuk hari ini antusias hadir semua, satu kelas 18-20 siswa,” ucapnya.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Pengaturan ini uji coba terus supaya kita tidak terjadi penularan kasus Covid-19 baru sehingga memang digilir,” ujar Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono saat meninjau PTMT di SMPN 1 Depok, Senin (4/10/2021).
Baca juga: 25 Siswa Terpapar Covid-19, 15 Sekolah di Tangerang Hentikan Belajar Tatap Muka
Menurut dia, siswa wajib membawa alat tulis dan perlengkapan kesehatan lain seperi masker cadangan dan face shield. “Sangat bagus dengan siswa yang melengkapi dengan alat-alat diperlukan masing-masing secara pribadi, mulai masker cadangan, minuman bawa sendiri, hingga sapu tangan,” ungkapnya.
Sekolah juga menyiapkan ruangan khusus jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Dia juga meminta kerja sama orang tua agar tidak mengizinkan siswa ke sekolah jika kurang sehat.
Untuk mencegah klaster PTMT bakal dilakukan tracing secara acak dan berkala. Tracing dilakukan untuk siswa dan juga tenaga pendidik. “Nanti kita akan swab antigen secara berkala baik guru maupun siswa. Untuk sekarang belum. Mereka kan sudah divaksin semua sehingga tidak ada yang bergejala. Kalau bergejala tidak boleh masuk, yang masuk harus sehat,” ujar Imam.
Baca juga: Tips Agar Orang Tua Tidak Khawatir saat Anak Belajar Tatap Muka
Kepala SMPN 1 Depok Erna Iriani mengatakan, hari ini 328 siswa yang hadir dan dibagi dalam dua sesi. Sesi I untuk nomor ganjil dan sesi II untuk nomor genap. Siswa wajib cuci tangan dan memakai masker sesuai protokol kesehatan 5M yang berlaku.
“Kita periksa suhu. Jalur sebelah kanan anak perempuan kiri anak laki-laki dan diarahkan guru. Di depan kelas sudah ada guru yang mengajar untuk menunggu. Di kelas, guru pertama masuk mengecek kelengkapan yang harus dibawa siswa, bawa tempat minum, masker cadangan. Sekolah menyiapkan masker cadangan juga,” ungkapnya.
Seluruh siswa maksimal berada di sekolah selama dua jam. Mereka hanya datang ke sekolah dua kali dalam sepekan. “Selebihnya daring. Jadi online tetap jalan. Saat ini kelas VII saja. Untuk hari ini antusias hadir semua, satu kelas 18-20 siswa,” ucapnya.
(jon)
tulis komentar anda