PTM Berjalan Lancar, Disdik DKI Rencanakan Sekolah Buka Setiap Hari
Kamis, 16 September 2021 - 20:09 WIB
JAKARTA - Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang tengah diuji coba DKI Jakarta dinilai berjalan lancar dengan penerapan protokol kesehatan. Hasil evaluasi Dinas Pendidikan, PTM memungkinkan bisa dilaksanakan setiap hari untuk seluruh sekolah di Jakarta.
"Kalau evaluasi PTM, sampai saat ini masih berjalan sesuai harapan kita," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Melihat pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang berjalan sesuai rencana, Dinas Pendidikan DKI mempertimbangkan sekolah buka setiap hari. Namun, rencana tersebut masih dibahas lebih lanjut.
"Pembukaan sekolah setiap hari kita rencanakan di minggu ketiga September ini. Tetapi, karena kita melihat kesiapan anak selama libur, maka kita akan evaluasi dalam 2 minggu ke depan," katanya.
Namun Nahdiana menegaskan, hal yang terpenting sekarang bukan hanya sekolah bisa dibuka setiap hari, tetapi juga soal kesehatan dan keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
"Mungkin sama-sama kita berpikirnya gini, bukan di buka setiap harinya yang menjadi target, tetapi keselamatan anak yang harus pertama," tegas Nahdiana.
Nahdiana secara pribadi mengaku khawatir apabila sekolah dibuka setiap hari maka pengawasan protokol kesehatan menjadi lemah. Pihaknya tak ingin sekolah jadi klaster baru Covid-19.
"Assessment dan pelatihan terus berlangsung untuk sekolah-sekolah yang belum buka," tutup Nahdiana.
"Kalau evaluasi PTM, sampai saat ini masih berjalan sesuai harapan kita," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana kepada wartawan, Kamis (16/9/2021).
Melihat pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang berjalan sesuai rencana, Dinas Pendidikan DKI mempertimbangkan sekolah buka setiap hari. Namun, rencana tersebut masih dibahas lebih lanjut.
"Pembukaan sekolah setiap hari kita rencanakan di minggu ketiga September ini. Tetapi, karena kita melihat kesiapan anak selama libur, maka kita akan evaluasi dalam 2 minggu ke depan," katanya.
Namun Nahdiana menegaskan, hal yang terpenting sekarang bukan hanya sekolah bisa dibuka setiap hari, tetapi juga soal kesehatan dan keselamatan siswa dan tenaga pendidik.
"Mungkin sama-sama kita berpikirnya gini, bukan di buka setiap harinya yang menjadi target, tetapi keselamatan anak yang harus pertama," tegas Nahdiana.
Nahdiana secara pribadi mengaku khawatir apabila sekolah dibuka setiap hari maka pengawasan protokol kesehatan menjadi lemah. Pihaknya tak ingin sekolah jadi klaster baru Covid-19.
"Assessment dan pelatihan terus berlangsung untuk sekolah-sekolah yang belum buka," tutup Nahdiana.
(thm)
tulis komentar anda