51 Tenaga Kesehatan RSUD Kota Bogor Positif Covid-19

Selasa, 21 April 2020 - 19:00 WIB
Sebanyak 51 tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Kota Bogor dinyatakan positif terjangkit Covid-19.Foto/Ilustrasi/Istimewa
BOGOR - Sebanyak 51 dari 800 tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dinyatakan positif terjangkit Corona Virus Disease (Covid-19). Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir saat ditemui di rumah dinas Wali Kota yang dijadikan Posko Siaga Covid-19 Kota Bogor, Selasa (21/04/2020).

"Jumlah tenaga medis yang terpapar (Covid-19) sebenarnya ada sekitar 5% atau 51 dari 800 tenaga medis di RSUD yang sudah menjalani pemeriksaan. Tapi 51 itu semua hasil rapid test," ujar Ilham.

Dia mengungkapkan, untuk memastikan ke-51 tenaga medisnya 100% terpapar Covid-19, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan lanjutan yakni pengambilan swab berupa Polymerase Chain Reaction (PCR) test. "Karena PCR dan alat swabnya habis dan baru datang dari provinsi. Sehingga mereka baru menjalani PCR tiga hari lalu atau kemarin Sabtu (17/04/2020). Jadi hasil lab swabnya belum ada hasil. Tapi kita langsung antisipasi berupa lockdown atau karantina," ujarnya.



Dia menambahkan, ke 51 tenaga medis yang menjadi pegawainya itu saat ini kondisinya masih segar, kalau dalam kategori kasus Covid-19 masuk dalam Orang Tanpa Gejala (OTG). "Karena masuk dalam OTG, artinya masih kita awasi, dan harus dikarantina dijauhkan dari keluarga. Mereka kita karantina di salah satu hotel di Kota Bogor yang memang sudah disiapkan Pemkot," ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia, lantaran RSUD Kota Bogor sebagai salah satu dari tiga rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dan paling banyak merawat pasien, sehingga diantara mereka masih ada yang tetap kerja.

"Bahkan ada yang masih tetap kerja, dengan yang paling aman 14 hari kerja, 14 hari off (libur). Sebab kita hingga saat ini kekurangan tenaga medis. Bahkan ada yang sudah terpapar 21 hari kerja sebelum ada bantuan dari Hotel Salak," ujarnya.

Menurutnya, Hotel Salak yang dijadikan sebagai tempat karantina tenaga medis saat ini menampung sekitar 80 orang. "Itu artinya untuk mencegah infeksi. Karena kita pengin pegawai kita sehat, sebab peperangan melawan Covid-19 masih panjang," jelasnya.

Meski demikian, lanjut dia, diluar dari yang 51 positif Covid-19 versi hasil rapid test, terhitung hari ini Selasa (21/04/2020) ada satu tenaga kesehatan RSUD terpapar."Hingga saat ini baru satu yang di isolasi dan baru hari ini masuk, itu diluar yang 51 positif rapid test. Itupun baru di swab hari ini, dan hasilnya belum diketahui. Tapi kita isolasi dari hasil medical check up di CT Scan saja, hanya kita jaga-jaga. Kita tangani kita sediakan ruang Isolasi," ujarnya.

Dia menuturkan, dengan banyaknya tenaga medis di RSUD yang positif Covid-19 dengan status OTG, maka pihaknya mulai memperketat proses penanganan seluruh pasien dengan standar Covid-19. "Sebab mereka yang 51 orang itu, rata-rata bertugas tak bersentuhan langsung dengan pasien terkonfirmasi positif yang sedang menjalani perawatan, makanya pelayanan di RSUD seluruh pasien masuk ditangani menggunakan standar pelayanan Covid-19," ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More