Bandara Halim Perdanakusuma Dulunya Tempat Latihan Pesawat Fokker Belanda untuk Kawasan Asia Pasifik
Sabtu, 07 Agustus 2021 - 05:30 WIB
JAKARTA - Bandara Halim Perdanakusuma , Jakarta Timur yang sebelumnya bernama lapangan terbang Tjililitan dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda tahun 1920-an dan merupakan lapangan terbang alternatif selain lapangan terbang Kemayoran.
Tjililitan ini merupakan sebuah tanah partikelir yang dimiliki Pieter van der Velde. Tanah tersebut dinamakan Tandjoeng Ost. Sekitar tahun 1924, sebagian tanah perkebunan karet itu dijadikan sebuah lapangan terbang pertama di kota Batavia.
Baca juga: Percepat Herd Immunity, TNI AU Gelar Vaksinasi Covid-19 di Bandara Halim Perdanakusuma
Dikutip dari akun Instagram @liputanwargakpirian, Sabtu (7/8/2021), lapangan terbang Tjililitan sering dijadikan tempat latihan pesawat terbang Fokker buatan Belanda untuk kawasan Asia Pasifik.
Sebelum mendarat di Tjililitan, pesawat Fokker memerlukan waktu cukup lama di perjalanan karena pernah jatuh dan mengalami kerusakan di Yugoslavia (sekarang Serbia) hingga harus didatangkan suku cadang dari pabriknya di Amsterdam.
Pada masa pemerintahan Soekarno (1959-1965) lapangan terbang Tjililitan berubah nama menjadi Pangkalan Halim Perdanakusuma (Halim PK) untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Kemudian, Halim PK juga menjadi Lapangan Udara Utama (Lanuma) TNI AU karena selain dekat Markas Besar TNI Angkatan Udara (MABAU) di Pancoran juga berfungsi sebagai lapangan terbang VVIP/VIP pesawat-pesawat tempur dari Rusia awal tahun 1960-an seperti pesawat pemburu MG 15, MG 17, MIG 19, MIG 21, pesawat pembom, serta pesawat pengangkut Antonov. Selain itu, Hercules juga sempat menghuni Halim PK.
Lapangan terbang Tjililitan. Foto: wikipedia.org
Tjililitan ini merupakan sebuah tanah partikelir yang dimiliki Pieter van der Velde. Tanah tersebut dinamakan Tandjoeng Ost. Sekitar tahun 1924, sebagian tanah perkebunan karet itu dijadikan sebuah lapangan terbang pertama di kota Batavia.
Baca juga: Percepat Herd Immunity, TNI AU Gelar Vaksinasi Covid-19 di Bandara Halim Perdanakusuma
Dikutip dari akun Instagram @liputanwargakpirian, Sabtu (7/8/2021), lapangan terbang Tjililitan sering dijadikan tempat latihan pesawat terbang Fokker buatan Belanda untuk kawasan Asia Pasifik.
Sebelum mendarat di Tjililitan, pesawat Fokker memerlukan waktu cukup lama di perjalanan karena pernah jatuh dan mengalami kerusakan di Yugoslavia (sekarang Serbia) hingga harus didatangkan suku cadang dari pabriknya di Amsterdam.
Pada masa pemerintahan Soekarno (1959-1965) lapangan terbang Tjililitan berubah nama menjadi Pangkalan Halim Perdanakusuma (Halim PK) untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.
Kemudian, Halim PK juga menjadi Lapangan Udara Utama (Lanuma) TNI AU karena selain dekat Markas Besar TNI Angkatan Udara (MABAU) di Pancoran juga berfungsi sebagai lapangan terbang VVIP/VIP pesawat-pesawat tempur dari Rusia awal tahun 1960-an seperti pesawat pemburu MG 15, MG 17, MIG 19, MIG 21, pesawat pembom, serta pesawat pengangkut Antonov. Selain itu, Hercules juga sempat menghuni Halim PK.
Lapangan terbang Tjililitan. Foto: wikipedia.org
tulis komentar anda