Kepala Puskesmas Situ Udik Dicopot Setelah Viral Video Karaoke
Selasa, 13 Juli 2021 - 08:33 WIB
BOGOR - Kasus video viral petugas Puskesmas Situ Udik di Cibungbulang, Kabupaten Bogor yang yang karaoke saat jam kerja berbuntut panjang. Kepala Puskesmas dan dua stafnya dicopot dari jabatannya.
"Hari ini dicopot Kepala Puskesmas dan dua staf yang karaoke di jam kerja," singkat Bupati Bogor Ade Yasin, kepada wartawan, Senin (12/7/2021). (Baca juga; Viral Video Ibu Hamil Positif COVID-19 Ditolak Puskesmas Situ Udik, Bupati Bogor Murka )
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina enggan mengomentari lebih jauh perihal pencopotan tersebut. Yang pasti, peristiwa di Pusekesmas Situ Udik menjadi pelajaran bagi semua fasilitas kesehatan terutama di masa PPKM Darurat.
"Kalau sudah Bupati yang bicara gimana. Kan Bupati langsung sidak ke sana. Pastinya dengan kejadian kemarin Dinkes akan mengawasi lebih ketat lagi. Agar semuanya paham PPKM Darurat," ucap Mike.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mendatangi Puskesmas Situ Udik pada Sabtu 10 Juli 2021. Politisi PPP itu meminta penjelasan sekaligus menegur Puskesmas usai viralnya video petugas yang karaoke.
Diketahui, bahwa petugas yang karaoke di dalam Puskesmas tersebut menggunakan alat pengeras suara untuk memanggil pasien. Dengan alasan mengisi waktu menjelang jam pulang kerja. (Baca juga; Viral Video Ibu Hamil Positif COVID-19 Ditolak Puskesmas Situ Udik Bogor, Petugas Asyik Karaoke )
"Tadi kalau memang ada alat karaokenya mau saya sita, tapi ternyata tidak pakai alat karaoke tapi pakai alat sound system yang buat manggil pasien. Mungkin karena stres atau apalah mereka. Tapi itu tetap salah dilakukan di jam kerja, kalau Jumat sampai jam 11, tapi ada yang jaga," kata Ade Yasin.
Terkait dua wanita dalam video viral, tambah Ade Yasin, satu di antaranya ibu hamil yang menanyakan layanan kesehatan. Sedangkan, wanita satu lagi perekam video yang mengaku positif covid-19.
"Yang ibu hamil akan menanyakan BPJS karena dia di Cemplang, BPJS-nya bisa di pakai di mana. Nah, yang videoin katanya positif. Jadi yang hamil gak positif, hanya nanya BPJS. Kita sedang cari kalau positif (perekam) apakah dia isolasi atau gak," ungkapnya.
Di samping itu, Ade Yasin berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang di seluruh Puskesmas atau layanan kesehatan lain di Kabupaten Bogor.
"Tidak boleh terjadi lagi seperti ini. Satu peristiwa sudah cukup bagi kita. Semua (Puskesmas) sudah baik, satu saja yang bikin kesalahan, (Puskesmas) yang lain terluka. Jangan ada lagi," tutup Ade Yasin.
"Hari ini dicopot Kepala Puskesmas dan dua staf yang karaoke di jam kerja," singkat Bupati Bogor Ade Yasin, kepada wartawan, Senin (12/7/2021). (Baca juga; Viral Video Ibu Hamil Positif COVID-19 Ditolak Puskesmas Situ Udik, Bupati Bogor Murka )
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina enggan mengomentari lebih jauh perihal pencopotan tersebut. Yang pasti, peristiwa di Pusekesmas Situ Udik menjadi pelajaran bagi semua fasilitas kesehatan terutama di masa PPKM Darurat.
"Kalau sudah Bupati yang bicara gimana. Kan Bupati langsung sidak ke sana. Pastinya dengan kejadian kemarin Dinkes akan mengawasi lebih ketat lagi. Agar semuanya paham PPKM Darurat," ucap Mike.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mendatangi Puskesmas Situ Udik pada Sabtu 10 Juli 2021. Politisi PPP itu meminta penjelasan sekaligus menegur Puskesmas usai viralnya video petugas yang karaoke.
Diketahui, bahwa petugas yang karaoke di dalam Puskesmas tersebut menggunakan alat pengeras suara untuk memanggil pasien. Dengan alasan mengisi waktu menjelang jam pulang kerja. (Baca juga; Viral Video Ibu Hamil Positif COVID-19 Ditolak Puskesmas Situ Udik Bogor, Petugas Asyik Karaoke )
"Tadi kalau memang ada alat karaokenya mau saya sita, tapi ternyata tidak pakai alat karaoke tapi pakai alat sound system yang buat manggil pasien. Mungkin karena stres atau apalah mereka. Tapi itu tetap salah dilakukan di jam kerja, kalau Jumat sampai jam 11, tapi ada yang jaga," kata Ade Yasin.
Terkait dua wanita dalam video viral, tambah Ade Yasin, satu di antaranya ibu hamil yang menanyakan layanan kesehatan. Sedangkan, wanita satu lagi perekam video yang mengaku positif covid-19.
"Yang ibu hamil akan menanyakan BPJS karena dia di Cemplang, BPJS-nya bisa di pakai di mana. Nah, yang videoin katanya positif. Jadi yang hamil gak positif, hanya nanya BPJS. Kita sedang cari kalau positif (perekam) apakah dia isolasi atau gak," ungkapnya.
Di samping itu, Ade Yasin berharap agar kejadian serupa tidak kembali terulang di seluruh Puskesmas atau layanan kesehatan lain di Kabupaten Bogor.
"Tidak boleh terjadi lagi seperti ini. Satu peristiwa sudah cukup bagi kita. Semua (Puskesmas) sudah baik, satu saja yang bikin kesalahan, (Puskesmas) yang lain terluka. Jangan ada lagi," tutup Ade Yasin.
(wib)
tulis komentar anda