Sepekan PPKM Darurat di Tangsel, Penularan dan Kematian Akibat Covid Masih Tinggi
Senin, 12 Juli 2021 - 18:29 WIB
TANGERANG SELATAN - Pelaksanaan PPKM Darurat periode pertama atau 7 hari berjalan, dinilai masih kurang maksimal di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Masih ditemukan adanya pergerakan orang yang cukup tinggi dan penularan Covid-19, di tengah masyarakat. Hal yang memperihatinkan, masih tingginya tingkat kematian Covid-19.
Hal ini pun disesalkan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Meski demikian, ia optimistis ke depan pelaksanaan PPKM Darurat bakal berhasil.
"7 hari PPKM Darurat periode pertama hasilnya belum seperti yang kita harapkan. Indikatornya kan pergerakan orang masih ada," ujar Benyamin, Senin (12/7/2021).
Dengan masih tingginya pergerakan orang, maka penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat juga rawan terjadi. Hal ini terungkap berdasarkan data penyebaran Covid-19 yang masih 3,3.
"Tingkat penularan kita juga belum turun, masih di 3,3. Kalau orang enggak bergerak keluar, kan tentunya penularan sedikit, kalau mobilitasnya dibatasi," ucapnya.
Hal yang mengenaskan, seiring gelombang kedua Covid-19, tingkat kematian masyarakat mengalami kenaikan. Di TPU Jombang misalnya, penguburan jenazah pasien Covid-19 dilakukan tanpa henti.
"Angka kematian kita juga masih cukup tinggi menurut kaca mata saya. Kalau melihat pada data-data itu, kan jadinya PPKM Darurat periode pertama ini masih belum maksimal lah," sambungnya.
Meski demikian, upaya sosialisasi yang kerap dibarengi dengan penindakan di lapangan, berhasil meningkatkan sedikit kesadaran terhadap protokol kesehatan.
"Tetapi memang kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan sudah cukup bagus, ada kenaikan dari 80 jadi 82, cuma belum menggemberikan. Kita sih maunya sampai 90 ya," pungkasnya.
Masih ditemukan adanya pergerakan orang yang cukup tinggi dan penularan Covid-19, di tengah masyarakat. Hal yang memperihatinkan, masih tingginya tingkat kematian Covid-19.
Baca Juga
Hal ini pun disesalkan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Meski demikian, ia optimistis ke depan pelaksanaan PPKM Darurat bakal berhasil.
"7 hari PPKM Darurat periode pertama hasilnya belum seperti yang kita harapkan. Indikatornya kan pergerakan orang masih ada," ujar Benyamin, Senin (12/7/2021).
Dengan masih tingginya pergerakan orang, maka penularan Covid-19 di lingkungan masyarakat juga rawan terjadi. Hal ini terungkap berdasarkan data penyebaran Covid-19 yang masih 3,3.
"Tingkat penularan kita juga belum turun, masih di 3,3. Kalau orang enggak bergerak keluar, kan tentunya penularan sedikit, kalau mobilitasnya dibatasi," ucapnya.
Hal yang mengenaskan, seiring gelombang kedua Covid-19, tingkat kematian masyarakat mengalami kenaikan. Di TPU Jombang misalnya, penguburan jenazah pasien Covid-19 dilakukan tanpa henti.
"Angka kematian kita juga masih cukup tinggi menurut kaca mata saya. Kalau melihat pada data-data itu, kan jadinya PPKM Darurat periode pertama ini masih belum maksimal lah," sambungnya.
Meski demikian, upaya sosialisasi yang kerap dibarengi dengan penindakan di lapangan, berhasil meningkatkan sedikit kesadaran terhadap protokol kesehatan.
"Tetapi memang kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan sudah cukup bagus, ada kenaikan dari 80 jadi 82, cuma belum menggemberikan. Kita sih maunya sampai 90 ya," pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda