Kesal Positif Covid-19, Kakek 85 Tahun Ini Berupaya Bunuh Diri Gunakan Celurit
Rabu, 30 Juni 2021 - 16:57 WIB
JAKARTA - Seorang pria lanjut usia berinisial S alias A (85) berupaya melakukan percobaan bunuh diri di kawasan Bandengan Utara 2, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat pada Rabu (30/6/2021). Kakek itu nekat melakukan aksi itu diduga karena kesal terkonfirmasi positif Covid-19 .
"Percobaan bunuh diri karena dia terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan antigen di hari Jumat," ungkap Kapolsek Tambora Muhammad Faruk Rozi saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021) sore.
Faruk menjelaskan, setelah mendapati hasil tes antigen pada Jumat (25/6), pihak keluarga membawa korban untuk tes PCR pada Senin, 28 Juni 2021 lalu dan dinyatakan hasil positif Covid-19.
"Kemudian dari Puskesmas menyarankan yang bersangkutan untuk isolasi dirumah dulu karena sambil menunggu antrean di RSDC Wisma Atlet yang penuh," ujarnya.
Faruk menjelaskan, saat S menjalani isolasi mandiri di rumahnya percobaan bunuh diri itu pun dilakukan. S mengambil senjata tajam berupa celurit untuk melukai lehernya, dan mengalami luka sedalam 4 milimeter.
"Sejenis celurit atau badik, melukai lehernya," tuturnya. Dikatakan Faruk, aksi S diketahui oleh anak dan cucunya yang tengah berada di rumah. Melihat kondisi S yang sudah terkapar di dalam kamar, pihak keluarga pun langsung melaporkannya ke RT dan pihak kepolisian.
"Alhamdulillah selamat," ucapnya. S saat ini sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk menjalani perawatan intensif.
"Percobaan bunuh diri karena dia terkonfirmasi positif covid-19 berdasarkan antigen di hari Jumat," ungkap Kapolsek Tambora Muhammad Faruk Rozi saat dikonfirmasi, Rabu (30/6/2021) sore.
Faruk menjelaskan, setelah mendapati hasil tes antigen pada Jumat (25/6), pihak keluarga membawa korban untuk tes PCR pada Senin, 28 Juni 2021 lalu dan dinyatakan hasil positif Covid-19.
"Kemudian dari Puskesmas menyarankan yang bersangkutan untuk isolasi dirumah dulu karena sambil menunggu antrean di RSDC Wisma Atlet yang penuh," ujarnya.
Baca Juga
Faruk menjelaskan, saat S menjalani isolasi mandiri di rumahnya percobaan bunuh diri itu pun dilakukan. S mengambil senjata tajam berupa celurit untuk melukai lehernya, dan mengalami luka sedalam 4 milimeter.
"Sejenis celurit atau badik, melukai lehernya," tuturnya. Dikatakan Faruk, aksi S diketahui oleh anak dan cucunya yang tengah berada di rumah. Melihat kondisi S yang sudah terkapar di dalam kamar, pihak keluarga pun langsung melaporkannya ke RT dan pihak kepolisian.
"Alhamdulillah selamat," ucapnya. S saat ini sudah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk menjalani perawatan intensif.
(hab)
tulis komentar anda