Salat Ied di Tenda At Tabayyun, Warga Kompleks TVM Ucapkan Terima Kasih ke Anies
Kamis, 13 Mei 2021 - 16:44 WIB
JAKARTA - Gema takbir dan tahmid berkumandang sejak semalam hingga pelaksanaan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriyah di Tenda "Arafah" dan lapangan Masjid At Tabayyun Kompleks Taman Villa Meruya, Jakarta Barat , Kamis (13/5/2021) pagi.
Suasana mengharukan mewarnai Salat Ied tadi yang dihadiri sekitar 500 jamaah, warga Muslim di TVM dan sekitarnya. Jamaah telah berdatangan sejak pagi sekali memenuhi saf-saf salat yang yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pintu masuk ke area salat dijaga petugas yang mengukur suhu badan seluruh jamaah. Panitia melalui pengeras suara pengumumkan mematuhi jarak antar saf. Berkali-kali juga diumumkan agar tidak bersalaman secara kontak fisik setelah selesai salat. Itulah pelaksanaan Salat Idul Fitri pertama di Taman Villa Meruya, setelah 30 tahun kompleks itu berdiri.
Saat khotib berceramah, kekhusyuan ibadah juga tampak di lokasi Salat Ied berjamaah ini. Penceramah memberi judul ceramahnya “Perang Melawan Hawa Nafsu”.
Imam Salat Ied : Ustaz Zainal Asikin, sedangkan Khotbah Ied oleh Ustaz Drs H Ending Ridwan, Ketua RT TVM yang notabene cucu pendiri pesantren Cipasung Tasik Malaysia.
Khotib menjelaskan esensi berpuasa untuk menahan diri, tidak terbatas hanya sekadar tidak makan dan minum, tapi terutama menahan diri dari godaan hawa nafsu. Umat Islam yang lulus dari ujian itu barulah dapat disebut sebagai Insan Muttaqien derajat tertinggi manusia di hadapan Allah SWT.
Khotib mengutip pernyataan Nabi Besar Muhammad SAW pada masa perang badar yang dimenangkan oleh Umat Islam. Perang itu dicatat dalam sejarah sebagai kemenangan gemilang Islam melawan Kafir Quraish. Pasukan Nabi hanya 300 orang bertempur dengan kekuatan lawan yang jumlah sepuluh kali lipat.
Kata Nabi: " Perang ini belumlah seberapa. Perang besar itu adalah perang melawan hawa nafsu diri sendiri," seperti dikutip H Ending.
Meski di tengah kekhusyuan ibadah, warga Kompleks Taman Villa Meruya ini juga dirundung permasalahan tempat tinggalnya dengan pengembang yang tidak memenuhi kewajibannya. Pengembang TVM pertama PT PSP (Putera Surya Perkasa) hingga berganti Kartunindo, dan berganti lagi dengan pengembang yang terbaru, tidak ada yang melaksanakan kewajibannya membangung masjid di kompleks.
Suasana mengharukan mewarnai Salat Ied tadi yang dihadiri sekitar 500 jamaah, warga Muslim di TVM dan sekitarnya. Jamaah telah berdatangan sejak pagi sekali memenuhi saf-saf salat yang yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pintu masuk ke area salat dijaga petugas yang mengukur suhu badan seluruh jamaah. Panitia melalui pengeras suara pengumumkan mematuhi jarak antar saf. Berkali-kali juga diumumkan agar tidak bersalaman secara kontak fisik setelah selesai salat. Itulah pelaksanaan Salat Idul Fitri pertama di Taman Villa Meruya, setelah 30 tahun kompleks itu berdiri.
Saat khotib berceramah, kekhusyuan ibadah juga tampak di lokasi Salat Ied berjamaah ini. Penceramah memberi judul ceramahnya “Perang Melawan Hawa Nafsu”.
Imam Salat Ied : Ustaz Zainal Asikin, sedangkan Khotbah Ied oleh Ustaz Drs H Ending Ridwan, Ketua RT TVM yang notabene cucu pendiri pesantren Cipasung Tasik Malaysia.
Khotib menjelaskan esensi berpuasa untuk menahan diri, tidak terbatas hanya sekadar tidak makan dan minum, tapi terutama menahan diri dari godaan hawa nafsu. Umat Islam yang lulus dari ujian itu barulah dapat disebut sebagai Insan Muttaqien derajat tertinggi manusia di hadapan Allah SWT.
Khotib mengutip pernyataan Nabi Besar Muhammad SAW pada masa perang badar yang dimenangkan oleh Umat Islam. Perang itu dicatat dalam sejarah sebagai kemenangan gemilang Islam melawan Kafir Quraish. Pasukan Nabi hanya 300 orang bertempur dengan kekuatan lawan yang jumlah sepuluh kali lipat.
Kata Nabi: " Perang ini belumlah seberapa. Perang besar itu adalah perang melawan hawa nafsu diri sendiri," seperti dikutip H Ending.
Meski di tengah kekhusyuan ibadah, warga Kompleks Taman Villa Meruya ini juga dirundung permasalahan tempat tinggalnya dengan pengembang yang tidak memenuhi kewajibannya. Pengembang TVM pertama PT PSP (Putera Surya Perkasa) hingga berganti Kartunindo, dan berganti lagi dengan pengembang yang terbaru, tidak ada yang melaksanakan kewajibannya membangung masjid di kompleks.
tulis komentar anda