Penasaran, Ini Mahakarya Gubernur DKI dari Sutiyoso hingga Anies

Senin, 12 April 2021 - 06:05 WIB
Salah satu terobosan Foke yang terealisasi adalah Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca yang menghubungkan Kampung Melayu-Tanah Abang dan JLNT Antasari- Blok M. Keduanya dibangun untuk mengatasi kemacetan dan meminimalisir pembangunan MRT yang akhirnya dibangun saat kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) pada 2013.

JLNT Casablanca sepanjang 2,3 kilometer memiliki jalur yang berkelok-kelok dan menghabiskan biaya sekitar Rp840 miliar. Jalan layang ini mampu menampung 7.200 kendaraan tiap jam dan dapat mengurai kemacetan hingga 40% setiap harinya.

Belum rampung pembangunan kedua JLNT, Foke dan wakilnya Prijanto kalah dalam konstelasi politik 2012 oleh duet Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca juga: Banjir Jakarta Antara Sutiyoso, Jokowi, Ahok dan Anies

Akhirnya proyek tersebut diresmikan Jokowi pada 2013 sekaligus mencanangkan pembangunan MRT Blok M-Bundaran HI. Tak heran jika Jokowi terkenal sebagai orang yang memiliki ide membangun MRT untuk mengurai kemacetan.

Proyek MRT Jakarta dimulai dengan pembangunan jalur MRT Fase I sepanjang 16 kilometer dari Terminal Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang memiliki 13 stasiun berikut 1 Depo.

Selain itu, Jokowi juga melanjutkan proyek JEDI dengan menormalisasi 13 sungai dan waduk. Rumah susun menjadi solusi utama untuk relokasi dalam jumlah besar.

Pada banjir Jakarta 2013, warga Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, dan Kali Pakin misalnya direlokasi antara lain ke Rumah Susun Pinus Elok, Rumah Susun Marunda, Rumah Susun Tambora, dan lainnya. Dalam merelokasi, Jokowi menggunakan pendekatan humanis seperti makan bersama dan sebagainya.

Baca juga: Melihat Keberpihakan Anies dan Ahok Terkait Sepeda

Belum selesai pembangunan, Jokowi tergiur konstalasi Pemilihan Presiden 2014. Dia pun berhasil menang dan mewariskan kursinya kepada wakilnya, Ahok.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More