Prokes Diperketat, Ribuan Orang Ikuti Ujian Advokat Peradi di Jakarta

Minggu, 11 April 2021 - 07:16 WIB
Konsistensi penerapan standar tersebut akhirnya membuat peserta berubah dan belajar agar memenuhi standar kompetensi yang telah digariskan. Kenaikan kelulusan pun terus meningkat, dari 9% ke 15%, 18%, 50% hingga bahkan sampai 91%.

"Ini berarti kemajuan yang besar. Kami lihat nilainya pun semakin bagus. Dulu walaupun [angka kelulusan] 50%, tapi [nilainya] pas-pasan.‎ Sekarang sudah lewat daripada standar," ujarnya.

Penyelenggaraan ujian dilakukan sangat ketat. Pihaknya akan langsung mendiskualifikasi peserta yang tidak menaati aturan, seperti mencontek‎. Sikap tegas mendiskualifikasi juga berhasil menurunkan angka kecurangan saat ujian.

‎"Kecurangan itu, dahulu pertama kali ujian hampir 200 di seluruh Indonesia, tiap tahun turun dan pernah 0, tetapi tahun lalu ada 5 pelanggaran dari 5.500 peserta," katanya.

"Kalau kita konsiten menerapkan aturan, maka peserta itu yang akan mengikuti aturan itu, bukan kita yang harus menurunkan aturannya," ujar dia.

Sedangkan untuk UPA di tengah pagebluk ini, PERADI menerapkan protokol kesehatan super ketat. Semua wajib menunjukkan negatif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test antigen. "Jika tidak, tidak bisa masuk ruangan dan ikut ujian," ucapnya.
(mhd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More