Angka Covid-19 Masih Tinggi, Sekolah Tatap Muka di Tangsel Belum Bisa Diterapkan
Kamis, 04 Maret 2021 - 06:21 WIB
TANGERANG SELATAN - Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan tidak bisa serta merta melakukan sekolah tatap muka , jika angka Covid-19 masih tinggi.Di sisi lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meminta pemerintah daerah dan sekolah harus mulai menyiapkan segera sekolah tatap muka.
"Satu sisi gini, kalau mau melaksanakan konteks itu, kita lihat kondisi untuk penderita Covidnya. Kalau masih cukup tinggi kan tidak bisa," ungkap Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangsel, Tulus Muladiyono kepada SINDOnews, di Ciputat, Rabu (3/3/2021).
Menurut dia, pemberlakuan sekolah tatap muka di masa pandemi ini tidak mudah. Apalagi, jika ditargetkan harus dibuka semua, pada tahun ajaran baru, di bulan Juni. Menurutnya, yang harus jadi bahan pertimbangan adalah kesanggupan sekolah.
"Mendikbud minta membuka layanan sekolah, tapi kan tidak bisa. Karena tidak semua daerah punya fasilitas untuk jaga jarak, bangkunya dan lain-lain. Apakah bisa? Itu butuh tempat atau ruang yang sangat memadai. Tidak asal saja," ujar Tulus. Baca: Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Wagub DKI: Wabah Ini Tidak Bisa Kita Anggap Enteng
Menurutnya, ada beberapa soal yang perlu perhatian serius jika ingin melangsungkan sekolah tatap muka, di masa pandemi ini. Pertama, penerapan protokol kesehatannya (prokes), jaga jarak dan durasi. "Ya, artinya itu bisa dilakukan kalau prokesnya berjalan, sosial discanting tetap dijaga, dan durasi juga harus diperhatikan. Lalu ada penjadwalan sesuai aturan yang berlaku. Awalnya kan Januari mau diterapkan, tapi tetap tidak bisa," ungkapnya.
Saat ini, Kota Tangsel masih menjalani PSBB dan PPKM mikro. Tenaga pendidik juga sedang mengikuti proses vaksinasi gelombang pertama."Kalau sekarang masih belum bisa diterapkan sekolah tatap muka. Sekarang bukan terkait anak sekolah saja, yang antar anak sekolah siapa? Ini kan bisa jadi kerumunan di tempat parkir dan masih tahap evaluasi dan pembahasan terus," ucapnya.
"Satu sisi gini, kalau mau melaksanakan konteks itu, kita lihat kondisi untuk penderita Covidnya. Kalau masih cukup tinggi kan tidak bisa," ungkap Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Kota Tangsel, Tulus Muladiyono kepada SINDOnews, di Ciputat, Rabu (3/3/2021).
Menurut dia, pemberlakuan sekolah tatap muka di masa pandemi ini tidak mudah. Apalagi, jika ditargetkan harus dibuka semua, pada tahun ajaran baru, di bulan Juni. Menurutnya, yang harus jadi bahan pertimbangan adalah kesanggupan sekolah.
"Mendikbud minta membuka layanan sekolah, tapi kan tidak bisa. Karena tidak semua daerah punya fasilitas untuk jaga jarak, bangkunya dan lain-lain. Apakah bisa? Itu butuh tempat atau ruang yang sangat memadai. Tidak asal saja," ujar Tulus. Baca: Varian Baru Covid-19 Masuk Indonesia, Wagub DKI: Wabah Ini Tidak Bisa Kita Anggap Enteng
Menurutnya, ada beberapa soal yang perlu perhatian serius jika ingin melangsungkan sekolah tatap muka, di masa pandemi ini. Pertama, penerapan protokol kesehatannya (prokes), jaga jarak dan durasi. "Ya, artinya itu bisa dilakukan kalau prokesnya berjalan, sosial discanting tetap dijaga, dan durasi juga harus diperhatikan. Lalu ada penjadwalan sesuai aturan yang berlaku. Awalnya kan Januari mau diterapkan, tapi tetap tidak bisa," ungkapnya.
Saat ini, Kota Tangsel masih menjalani PSBB dan PPKM mikro. Tenaga pendidik juga sedang mengikuti proses vaksinasi gelombang pertama."Kalau sekarang masih belum bisa diterapkan sekolah tatap muka. Sekarang bukan terkait anak sekolah saja, yang antar anak sekolah siapa? Ini kan bisa jadi kerumunan di tempat parkir dan masih tahap evaluasi dan pembahasan terus," ucapnya.
(hab)
tulis komentar anda