Pagi Ini, Banjir Luapan Sungai Citarum Bekasi Mulai Surut
Selasa, 23 Februari 2021 - 08:38 WIB
BEKASI - Banjir yang merendam wilayah Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi , berangsur mulai surut, Selasa (23/2/2021) pagi ini. Sebelumnya, 12 ribu warga di wilayah tersebutterpaksa mengungsi lantaran pemukiman mereka diterjang banjir. Terjangan itu terjadi lantaran jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum .
“Sudah mulai berangsur surut, di wilayah tanggul jebol tepatnya di Desa Sumberurip juga dipantau sudah surut,” kata Kepala Pelaksana Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, Selasa (23/2/2021).
Saat ini, kata dia, warga sudah sebagian kembali ketempat tinggalnya dan sebagian bertahan di Posko pengungsian. Wilayah pertama yang terendam akibat jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum ini yakni Desa Karangsegar. Tercatat banjir mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya 5.284 warga mengungsi. Kemudian 2.079 kepala keluarga terkena dampaknya.Kedua, Desa Sumberurip yang diterjang banjir hingga ketinggian 2 meter.
Daerah ini menjadi yang terparah dengan 12.000 kepala keluarga terdampak. Kemudian 5.000 orang terpaksa mengungsi.Ketiga, Desa Sumberreja dengan ketinggian banjir 1-2 meter. Sebanyak 685 kepala keluarga terdampak dan 2.670 orang terpaksa mengungsi. Sementara tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Belasan ribu warga yang mengungsi itu ditempatkan di tujuh lokasi di antaranya di Masjid Assyafaah RT003/001 Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran (1500 orang), Puskesmas Karangharja (100 orang).Kemudian di sepanjang tanggul irigasi di Kampung Pamahan (3000 orang), Masjid Rumah Makan Saung Desa (100 orang) dan Kantor Desa Sumbersari (70 orang).
Lalu di Kantor Desa Karanghaur (175 orang) dan di Kantor Kecamatan Pebayuran (20 orang). Sedangkan sebagian besar warga memilih mengungsi di kediaman kerabatnya masing-masing.
“Sudah mulai berangsur surut, di wilayah tanggul jebol tepatnya di Desa Sumberurip juga dipantau sudah surut,” kata Kepala Pelaksana Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, Selasa (23/2/2021).
Saat ini, kata dia, warga sudah sebagian kembali ketempat tinggalnya dan sebagian bertahan di Posko pengungsian. Wilayah pertama yang terendam akibat jebolnya tanggul penahan air di sekitar aliran Sungai Citarum ini yakni Desa Karangsegar. Tercatat banjir mencapai ketinggian 2 meter. Akibatnya 5.284 warga mengungsi. Kemudian 2.079 kepala keluarga terkena dampaknya.Kedua, Desa Sumberurip yang diterjang banjir hingga ketinggian 2 meter.
Daerah ini menjadi yang terparah dengan 12.000 kepala keluarga terdampak. Kemudian 5.000 orang terpaksa mengungsi.Ketiga, Desa Sumberreja dengan ketinggian banjir 1-2 meter. Sebanyak 685 kepala keluarga terdampak dan 2.670 orang terpaksa mengungsi. Sementara tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Baca Juga
Belasan ribu warga yang mengungsi itu ditempatkan di tujuh lokasi di antaranya di Masjid Assyafaah RT003/001 Desa Sumberurip Kecamatan Pebayuran (1500 orang), Puskesmas Karangharja (100 orang).Kemudian di sepanjang tanggul irigasi di Kampung Pamahan (3000 orang), Masjid Rumah Makan Saung Desa (100 orang) dan Kantor Desa Sumbersari (70 orang).
Lalu di Kantor Desa Karanghaur (175 orang) dan di Kantor Kecamatan Pebayuran (20 orang). Sedangkan sebagian besar warga memilih mengungsi di kediaman kerabatnya masing-masing.
(mhd)
tulis komentar anda