Ditinggal Pergi Sejak Bayi, Fajar Mencari Ayahnya Selama 26 Tahun di Tangerang
Sabtu, 30 Januari 2021 - 05:45 WIB
TANGERANG SELATAN - Fajar Pambudi (26) tidak pernah mengenal sosok ayahnya. Dia hanya tahu, nama ayahnya Arifin Gunawan, tinggal di Jalan Meruya Raya, Perum Keroncong Permai, Blok EP 28, No 42, Kabupaten Tangerang.
Sedang seperti apa perawakan sang ayah, bentuk wajahnya, Fajar benar-benar tidak tahu. Tidak ada jejak foto. Yang dia tahu, sang ayah dan ibunya Sri Widi Istina telah melepasnya sebagai anak sejak dia bayi pada 16 Juni 1994.
Sejak itu, Fajar menjadi anak asuh pasangan kakek nenek Darmadi Sulaiman dan Suprapti. Mereka tinggal di Desa Bulu Kidul Podosoko, Sawangan, Kabupaten Magelang. Saat ini, Fajar telah berusia 26 tahun dan tengah mencari ayahnya.
"Iya mas, katanya pamit kerja. Tetapi enggak balik lagi, meninggalkan surat tulisan tangan mau tanggung jawab menafkahi tapi tidak pernah terbukti menafkahi," ujar Fajar memulai ceritanya kepada SINDOnews, Jumat (29/1/2021).
Yang membuatnya semakin sedih, sang ibu tidak pernah menganggapnya sebagai anak kandung, setelah penyerahan anak itu. Hubungan emosional antara anak dan ibu itu pun sangat lemah. Bahkan, nyaris tidak ada sama sekali.
"Sejak mau masuk TK besar, ibu kerja di Surabaya, jarang pulang. Paling, pulang pas Natal. Paskah kadang-kadang atau pas Lebaran kalau ada waktu. Komunikasi dengan ibu kandung pun bisa dibilang enggak ada," sambung Fajar.
Sekalinya bertemu, mereka juga tidak saling bertukar cerita. Apalagi lewat saluran telepon, tidak sama sekali. Perasaan dibuang dan menjadi anak yang tidak diinginkan pun kerap menyerang. Fajar seperti tidak memiliki orangtua kandung.
Tetapi ironisnya, saat Fajar menyampaikan maksud ingin mencari ayahnya ke Tangerang, dirinya malah dihalang-halangi. Padahal, ibu dan kedua orangtua asuhnya, tidak ada yang peduli dengannya. Apalagi, mengurusi masa depannya. Baca juga: Kang Pipit Preman Pensiun Tinggalkan Istri, 4 Anak dan 4 Cucu
"Akhirnya saya posting-posting saja di grup Facebook. Terus disaranin ke grup-grup lain. Bahkan, pernah ada yang bilang hapus saja, soalnya urusan keluarga. Tetapi mau gimana, ketemu juga belum," tutur Fajar.
Sedang seperti apa perawakan sang ayah, bentuk wajahnya, Fajar benar-benar tidak tahu. Tidak ada jejak foto. Yang dia tahu, sang ayah dan ibunya Sri Widi Istina telah melepasnya sebagai anak sejak dia bayi pada 16 Juni 1994.
Sejak itu, Fajar menjadi anak asuh pasangan kakek nenek Darmadi Sulaiman dan Suprapti. Mereka tinggal di Desa Bulu Kidul Podosoko, Sawangan, Kabupaten Magelang. Saat ini, Fajar telah berusia 26 tahun dan tengah mencari ayahnya.
"Iya mas, katanya pamit kerja. Tetapi enggak balik lagi, meninggalkan surat tulisan tangan mau tanggung jawab menafkahi tapi tidak pernah terbukti menafkahi," ujar Fajar memulai ceritanya kepada SINDOnews, Jumat (29/1/2021).
Yang membuatnya semakin sedih, sang ibu tidak pernah menganggapnya sebagai anak kandung, setelah penyerahan anak itu. Hubungan emosional antara anak dan ibu itu pun sangat lemah. Bahkan, nyaris tidak ada sama sekali.
"Sejak mau masuk TK besar, ibu kerja di Surabaya, jarang pulang. Paling, pulang pas Natal. Paskah kadang-kadang atau pas Lebaran kalau ada waktu. Komunikasi dengan ibu kandung pun bisa dibilang enggak ada," sambung Fajar.
Sekalinya bertemu, mereka juga tidak saling bertukar cerita. Apalagi lewat saluran telepon, tidak sama sekali. Perasaan dibuang dan menjadi anak yang tidak diinginkan pun kerap menyerang. Fajar seperti tidak memiliki orangtua kandung.
Tetapi ironisnya, saat Fajar menyampaikan maksud ingin mencari ayahnya ke Tangerang, dirinya malah dihalang-halangi. Padahal, ibu dan kedua orangtua asuhnya, tidak ada yang peduli dengannya. Apalagi, mengurusi masa depannya. Baca juga: Kang Pipit Preman Pensiun Tinggalkan Istri, 4 Anak dan 4 Cucu
"Akhirnya saya posting-posting saja di grup Facebook. Terus disaranin ke grup-grup lain. Bahkan, pernah ada yang bilang hapus saja, soalnya urusan keluarga. Tetapi mau gimana, ketemu juga belum," tutur Fajar.
tulis komentar anda