Himpunan Pengusaha Nahdliyin Dorong Pemutihan Kredit UMKM
Kamis, 22 Oktober 2020 - 14:35 WIB
Dalam penilaiannya, pemerintah tak perlu menyisihkan uang negara untuk menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) baik dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) atau pemberian dana talangan (bailout) senilai Rp22 triliun.
Sangat bermanfaat dan nyata jika yang dibantu adalah pelaku usaha UMKM. Apalagi, segmen usaha ini menguasai pangsa pasar hampir 90 persen dan berkontribusi terhadap 60 persen perekonomian nasional. (Baca juga: Pemerintah dan Swasta Berkolaborasi Perkuat UMKM Terdampak Pandemi)
Terutama di skala mikro cukup rapuh karena pendapatan usaha berbasis harian dan tidak menentu. Sektor ini juga mengandalkan belanja masyarakat. Tak heran, sejak pelaksanaan kebijakan isolasi mandiri atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kinerja UMKM merosot tajam.
"Perlu sinergi antarotoritas terkait untuk membantu UMKM kembali bangkit. Mengurangi pengangguran solusinya hanya dengan membuka lapangan kerja atau usaha baru. Tapi, tidak harus dengan mendirikan industri besar, cukup membuka usaha mikro. Mendorong masyarakat untuk menciptakan lapangan kerjanya sendiri, maka angka pengangguran di Indonesia perlahan-lahan berkurang," paparnya.
"Banyak UMKM yang mati-matian bertahan agar tidak muncul banyak pengangguran baru di negeri ini sehingga sudah selayaknya mereka menjadi prioritas. UMKM terbukti mampu menyerap tenaga kerja tinggi, menekan angka kemiskinan dan pemerataan ekonomi. Bagi yang sudah besar bisa kasih pemasukan devisa bagi negara. UMKM pulih, maka perekonomian nasional juga akan bangkit," ujar Samsul.
Sangat bermanfaat dan nyata jika yang dibantu adalah pelaku usaha UMKM. Apalagi, segmen usaha ini menguasai pangsa pasar hampir 90 persen dan berkontribusi terhadap 60 persen perekonomian nasional. (Baca juga: Pemerintah dan Swasta Berkolaborasi Perkuat UMKM Terdampak Pandemi)
Terutama di skala mikro cukup rapuh karena pendapatan usaha berbasis harian dan tidak menentu. Sektor ini juga mengandalkan belanja masyarakat. Tak heran, sejak pelaksanaan kebijakan isolasi mandiri atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kinerja UMKM merosot tajam.
"Perlu sinergi antarotoritas terkait untuk membantu UMKM kembali bangkit. Mengurangi pengangguran solusinya hanya dengan membuka lapangan kerja atau usaha baru. Tapi, tidak harus dengan mendirikan industri besar, cukup membuka usaha mikro. Mendorong masyarakat untuk menciptakan lapangan kerjanya sendiri, maka angka pengangguran di Indonesia perlahan-lahan berkurang," paparnya.
"Banyak UMKM yang mati-matian bertahan agar tidak muncul banyak pengangguran baru di negeri ini sehingga sudah selayaknya mereka menjadi prioritas. UMKM terbukti mampu menyerap tenaga kerja tinggi, menekan angka kemiskinan dan pemerataan ekonomi. Bagi yang sudah besar bisa kasih pemasukan devisa bagi negara. UMKM pulih, maka perekonomian nasional juga akan bangkit," ujar Samsul.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda