Positif Covid-19 Terus Bertambah, Pemkot Bogor Butuh Relawan Satgas

Kamis, 03 September 2020 - 22:31 WIB
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
BOGOR - Sebanyak 14 orang dari 22 kasus baru positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Kota Bogor per hari ini, Kamis (3/9/2020), tercatat berasal dari klaster rumah tangga atau keluarga di Kecamatan Tanah Sareal.

Data Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno, menyebutkan, hari ini Kota Bogor kembali mengalami lonjakan tajam jumlah kasus baru positif.

"Hari ini ada penambahan 22 kasus baru positif Covid-19 di Kota Bogor. Kemudian sembuh 25 orang, masih dalam pengawasan berkurang 3 orang dan tidak ada penambahan yang meninggal," katanya.



Retno begitu biasa disapa Sri Nowo Retno yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor menyebutkan, dengan bertambahnya 22 orang maka total kasus positf di Kota Bogor sebanyak 688 orang. "Terdiri dari meninggal 32 orang, selesai isolasi/sembuh 419 orang dan masihi sakit 237 orang," ungkapnya. (Baca juga: Kebijakan Jam Malam di Kota Bogor Bikin Anggota DPRD hingga Pedagang Menjerit)

Ia menyebutkan, tinggi rendah kasus Covid-19 tergantung dari disiplin masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan. Untuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas (PSBMK) semua pihak diajak untuk bertanggung jawab dalam upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19.

“Ketika di Dewan ada hasil survei yang mengatakan bahwa warga Kota Bogor yang percaya adanya Covid-19 hanya 15 persen, selebihnya ragu-ragu dan tidak percaya. Ini tantangan terbesar kita untuk terus mengedukasi dan meyakinkan masyarakat Kota Bogor, karena itu perlu adanya penguatan dari lingkup terkecil dengan modal sosial yang dimiliki setiap wilayah,” katanya.

Sementara itu, di tempat terpisah Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachimm menyebutkan, Pemkot membutuhkan tenaga relawan Satgas untuk efektivitas pelaksanaan PSBMK. (Baca juga: Nekat Buka di Atas Pukul 18.00 WIB, 9 Tempat Usaha di Bogor Didenda)

"Jadi, di satuan tugas entitas tersebut harus ada seorang penanggung jawab yang betul-betul memahami apabila ada hal kedaruratan, upaya pencegahan, tindakan antisipasi dan sebagainya terkait suatu kejadian," katanya.

Tak hanya relawan tetapi betul-betul orang yang bertanggung jawab di entitas atau lingkungan kecil (mikro) sehingga penanganan atau pencegahan kasus covid-19 bisa lebih efektif.

"Sebab, pada kenyataannya kasus penyebaran dan penularan Covid-19 terjadi juga di lingkungan perkantoran, keramaian atau kerumunan," pungkas Wakil Wali Kota Bogor itu.
(thm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More