Polisi Duga NL Bayar Pembunuh Bosnya dari Penggelapan Uang Perusahaan
Rabu, 26 Agustus 2020 - 17:46 WIB
JAKARTA - Penyidik menemukan fakta baru terkait penembakan bos perusahaan pelayaran di Jakarta Utara, Sugianto (51), yang didalangi oleh karyawannya, Nur Luthfiah alias NL (34).
Nur Luthfiah diketahui menyuruh sejumlah orang untuk menghabisi bosnya itu dengan bayaran sebesar Rp200 juta. Adapun uang itu diduga sebagian berasal hasil penggelapan uang perusahaan oleh sang karyawan yang selama ini bertugas di bagian keuangan. (Baca juga: Otak Pembunuhan Bos Pelayaran Diduga Gelapkan Pajak Perusahaan Rp1,8 Miliar)
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko mengatakan, dugaan sementara pelaku NL melakukan penggelapan uang perusahaan sebesar Rp100 juta lebih. “Dugaan awal memang ada penggelapan sebesar Rp100 juta lebih, kalau hal lain masih dalam penyelidikan,” ujarnya, Rabu (26/8/2020).
Kapolres menyebut hingga saat ini penyidik masih mendalami dugaan uang penggelapan tersebut digunakan untuk membayar eksekutor pembunuhan Sugianto. “Kami memang tidak menemukan adanya barang bukti uang tunai, kami juga masih telusurui kemana saja larinya uangnya,” tegasnya.
(Baca juga: Dihujat Netizen, Ahok Sebut Dirut Nggak Lapor Kalau Pertamina Rugi Rp11 Triliun)
Di tempat terpisah, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metrp Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menegaskan, para eksekutor memang langusng mendapatkan uang Rp200 juta usai mengeksekusi Sugianto. "Rp200 juta itu uang (dari) NL. Sejauh penyelidikan, dikirim dari tabungan yang bersangkutan," tegasnya.
Seperti diketahui, kasus ini bermula dari penemuan jasad korban dengan kondisi tertembak. Korban ditemukan pada Kamis (13/8/2020) siang di sekitar Ruko Royal Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Korban disebut polisi merupakan seorang pengusaha di bidang pelayaran. Korban tewas ditempat setelah terkena tembakan sebanyak lima kali. (Baca juga: 242 Karyawan Terinfeksi COVID-19, LG Mengaku Sangat Terpukul)
Dalam kasus ini, polisi berhasil meringkus 12 orang tersangka dengan perannya masing-masing. Otak dari aksi pembunuhan ini adalah NL.
Nur Luthfiah diketahui menyuruh sejumlah orang untuk menghabisi bosnya itu dengan bayaran sebesar Rp200 juta. Adapun uang itu diduga sebagian berasal hasil penggelapan uang perusahaan oleh sang karyawan yang selama ini bertugas di bagian keuangan. (Baca juga: Otak Pembunuhan Bos Pelayaran Diduga Gelapkan Pajak Perusahaan Rp1,8 Miliar)
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko mengatakan, dugaan sementara pelaku NL melakukan penggelapan uang perusahaan sebesar Rp100 juta lebih. “Dugaan awal memang ada penggelapan sebesar Rp100 juta lebih, kalau hal lain masih dalam penyelidikan,” ujarnya, Rabu (26/8/2020).
Kapolres menyebut hingga saat ini penyidik masih mendalami dugaan uang penggelapan tersebut digunakan untuk membayar eksekutor pembunuhan Sugianto. “Kami memang tidak menemukan adanya barang bukti uang tunai, kami juga masih telusurui kemana saja larinya uangnya,” tegasnya.
(Baca juga: Dihujat Netizen, Ahok Sebut Dirut Nggak Lapor Kalau Pertamina Rugi Rp11 Triliun)
Di tempat terpisah, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metrp Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menegaskan, para eksekutor memang langusng mendapatkan uang Rp200 juta usai mengeksekusi Sugianto. "Rp200 juta itu uang (dari) NL. Sejauh penyelidikan, dikirim dari tabungan yang bersangkutan," tegasnya.
Seperti diketahui, kasus ini bermula dari penemuan jasad korban dengan kondisi tertembak. Korban ditemukan pada Kamis (13/8/2020) siang di sekitar Ruko Royal Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Korban disebut polisi merupakan seorang pengusaha di bidang pelayaran. Korban tewas ditempat setelah terkena tembakan sebanyak lima kali. (Baca juga: 242 Karyawan Terinfeksi COVID-19, LG Mengaku Sangat Terpukul)
Dalam kasus ini, polisi berhasil meringkus 12 orang tersangka dengan perannya masing-masing. Otak dari aksi pembunuhan ini adalah NL.
(thm)
tulis komentar anda