Terpilih di Pileg 2024, Politikus Golkar Syafi Djohan Jadi Anggota DPRD DKI Termuda

Minggu, 01 September 2024 - 17:40 WIB
“Bagaimana caranya kita bisa menggaet kelompok masyarakat yang berbeda agama, keyakinan, kultur dan budaya, nah dari situlah ilmu atau rumus-rumus yang saya dapatkan selama berorganisasi di pengurusan DPD Partai Golkar DKI ini,” sambung pria lulusan Magister dari Binus School University tersebut.

Karena itulah, Syafi Djohan mengucapkan terima kasih kepada Jajaran pengurus DPD Golkar DKI terutama ketua Ahmed Zaki Iskandar atas saran sarannya selama proses kampanye yang dia lakukan mampu dijalankan dengan baik.

Keberhasilan Syafi Djohan meraih satu kursi di DPRD DKI tentu membuatnya ingin berbagi tips jikalau ada masyarakat umum lainnya yang juga akan berkarir di lingkup politik. Salah satu kunci menurut Syafi Djohan adalah mental yang kuat. Selain itu, ia juga mengingatkan perihal investasi sosial.

“Investasi sosial paling penting, supaya kita bisa lebih dikenal dan bisa memberikan banyak sumbangan positif untuk masyarakat, terus masyarakat juga jadi bisa tahu kedepannya kita mau melakukan apa saja untuk kedepannya,” paparnya.

Syafi Djohan mengakui jika investasi sosial yang telah ditanam sudah berbuah saat ini. Dia juga tak menampik ada modal lain yang dia keluarkan untuk kontestasi di Pemilu kemarin.

“Saya menjadi saya yang sekarang bukan karena saya merasa hebat, tapi saya bisa menjadi seperti sekarang juga karena teman-teman saya yang sudah banyak mendukung saya. Jujur untuk masalah modal, mungkin saya adalah yang paling bawah. Maka dari itu investasi sosial yang saya tanam akhirnya bisa berbuah jadi kepercayaan untuk saya menjadi perwakilan rakyat di tingkat Provinsi,” tegasnya.

Karena itulah, Syafi Djohan ingin agar rekan rekannya selama ini yang aktif diberbagai organisasi sosial di masyarakat juga tak segan mengisi pos-pos politik. Sebab menurutnya dengan bekal ilmu pengetahuan di ranah sosial masyarakat bisa menjadi pemimpin atau politikus, sehingga kedepannya demokrasi di Indonesia bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

“Tentu kemudian bisa sama-sama mencetuskan substansi pendidikan politik yang lebih mencerdaskan dan menggugah, bukan cuma dari retorikanya saja. Ini karena masyarakat pun berharap bisa punya sosok politikus yang memiliki kualitas yang bagus, dilihat dari wawasan dan kepintarannya, serta visioner hingga ke masa depan,” ucapnya.
(cip)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More