BP3MI Beri Kiat Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Migrasi Aman untuk Warga Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jakarta Kombes Pol Duhri Akbar Nur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan penipuan peluang kerja luar negeri yang saat ini semakin marak. Dia mengajak masyarakat apabila ada yang berminat bekerja ke luar negeri untuk mengikuti prosedur resmi dan tercatat dalam sistem pemerintah.
Hal ini dia sampaikan saat memberi materi dalam Kegiatan Sosialisasi Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Aula Masjid Jami Al-Nizham, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Duhri juga menjelaskan jika BP3MI Jakarta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian P2MI yang memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat khususnya para Pekerja Migran Indonesia.
"Jenis pelayanan kami seperti pelayanan informasi peluang kerja, layanan penempatan, layanan pelindungan hingga layanan pemberdayaan," ujar Duhri.
BP3MI Jakarta selalu berkomitmen memberikan pelayanan yang baik dan profesional kepada para Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya.
Untuk menghindari TPPO, Duhri menyampaikan beberapa tips bagi warga yang ingin bekerja ke luar negeri.
Pertama, siapkan mental. Kedua, cari informasi peluang kerja yang valid/resmi. Ketiga, siapkan kompetensi/terus asah keterampilan. Keempat, pahami kualifikasi persyaratan dan mekanisme penempatannya.
Dia juga menyinggung masih sedikitnya masyarakat Jakarta yang menjadi pekerja migran. "Setiap tahunnya BP3MI Jakarta rata-rata memproses 40.000 PMI yang berangkat bekerja ke luar negeri, namun dari jumlah tersebut hanya sekitar 2% warga Jakarta yang tercatat bekerja ke luar negeri," kata Duhri.
Guna menghindari TPPO, Dewan Kota Jakarta Bayu menyebutkan peran RT dan RW untuk tidak sembarangan dalam membuat surat pengantar untuk warga yang akan menjadi TKI serta memberi masukan kepada warga agar hati-hati dengan PJTKI yg meragukan.
Hal tersebut ditambahkan Dewan Kota lainnya Ardy yang mengatakan kolaborasi dan sinergi semua pihak serta turut berkampanye tentang TPPO.
Terakhir, sebuah harapan disampaikan Dewan Kota lainnya Dede yang menginginkan pemerintah hadir dalam membuat keahlian dan keterampilan untuk masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.
"Karena yang dibutuhkan di luar negeri adalah keterampilan. Pemerintah hadir agar masyarakat lebih aman dan mudah dideteksi oleh pemerintah ketika ada permasalahan," ujar Dede.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Hal ini dia sampaikan saat memberi materi dalam Kegiatan Sosialisasi Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Aula Masjid Jami Al-Nizham, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Duhri juga menjelaskan jika BP3MI Jakarta merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Kementerian P2MI yang memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat khususnya para Pekerja Migran Indonesia.
"Jenis pelayanan kami seperti pelayanan informasi peluang kerja, layanan penempatan, layanan pelindungan hingga layanan pemberdayaan," ujar Duhri.
BP3MI Jakarta selalu berkomitmen memberikan pelayanan yang baik dan profesional kepada para Calon Pekerja Migran Indonesia, Pekerja Migran Indonesia dan keluarganya.
Untuk menghindari TPPO, Duhri menyampaikan beberapa tips bagi warga yang ingin bekerja ke luar negeri.
Pertama, siapkan mental. Kedua, cari informasi peluang kerja yang valid/resmi. Ketiga, siapkan kompetensi/terus asah keterampilan. Keempat, pahami kualifikasi persyaratan dan mekanisme penempatannya.
Dia juga menyinggung masih sedikitnya masyarakat Jakarta yang menjadi pekerja migran. "Setiap tahunnya BP3MI Jakarta rata-rata memproses 40.000 PMI yang berangkat bekerja ke luar negeri, namun dari jumlah tersebut hanya sekitar 2% warga Jakarta yang tercatat bekerja ke luar negeri," kata Duhri.
Guna menghindari TPPO, Dewan Kota Jakarta Bayu menyebutkan peran RT dan RW untuk tidak sembarangan dalam membuat surat pengantar untuk warga yang akan menjadi TKI serta memberi masukan kepada warga agar hati-hati dengan PJTKI yg meragukan.
Hal tersebut ditambahkan Dewan Kota lainnya Ardy yang mengatakan kolaborasi dan sinergi semua pihak serta turut berkampanye tentang TPPO.
Terakhir, sebuah harapan disampaikan Dewan Kota lainnya Dede yang menginginkan pemerintah hadir dalam membuat keahlian dan keterampilan untuk masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.
"Karena yang dibutuhkan di luar negeri adalah keterampilan. Pemerintah hadir agar masyarakat lebih aman dan mudah dideteksi oleh pemerintah ketika ada permasalahan," ujar Dede.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(jon)