Operasi Yustisi Pengelola PGV dan Aparat Jaring Puluhan Pasangan Mesum
Selasa, 13 Agustus 2024 - 20:19 WIB
BOGOR - Demi mencegah penyalahgunaan apartemen, pengelola Podomoro Golf View (PGV) dan aparat gabungan menggelar operasi yustisi di tiga tower pada Sabtu dan Minggu (10-11 Agustus 2024).
Kegiatan tersebut dihadiri Camat Gunung Putri Kurnia Indra, Kapolsek Gunung Putri AKP Didin Komarudin, dan Danramil Kapten Kav La Ahmadin. Dalam operasi itu, 45 pasangan bukan pasutri terjaring, beberapa di antaranya masih remaja dan PSK.
Selain itu, petugas mengamankan sejumlah miras, alat kontrasepsi. Mereka kemudian dikumpulkan di balai warga di Tower Balsa untuk didata lalu diberi nasehat oleh Camat, Kapolsek, serta Danramil.
Camat Gunung Putri Kurnia Indra mengaku sedih dan prihatin dengan temuan itu. Terlebih beberapa di antaranya merupakan pelajar.
”Perbuatan anda-anda ini buat malu orang tua dan keluarga. Untuk malam ini masih tahap pembinaan. Tapi, semuanya akan kami data. Jika di kemudian hari terjaring lagi akan kami panggil orang tua atau gurunya, bahkan kalau yang sudah kerja akan kami datangi perusahaannya. Ini adalah bentuk sanksi sosial,” ujar Kurnia.
Camat mengancam akan menindak sesuai hukum yang berlaku bila ketahuan melanggar di kemudian hari. Tidak hanya pelaku, peringatan serupa juga diberikan kepada penyewa, broker, bahkan kalau ada mucikarinya.
Kurnia juga minta pengelola mengawasi sewa-sewaan harian yang rawan disalahgunakan untuk berbuat maksiat. Dia mengharapkan kegiatan dilaksanakan secara acak untuk membuat mereka tidak aman jika mau berbuat tindak asusila di PGV.
AKP Didin menuturkan akan membawa para pelaku penyakit masyarakat ini untuk rehabilitasi apabila kembali terjaring dalam razia selanjutnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Camat Gunung Putri Kurnia Indra, Kapolsek Gunung Putri AKP Didin Komarudin, dan Danramil Kapten Kav La Ahmadin. Dalam operasi itu, 45 pasangan bukan pasutri terjaring, beberapa di antaranya masih remaja dan PSK.
Selain itu, petugas mengamankan sejumlah miras, alat kontrasepsi. Mereka kemudian dikumpulkan di balai warga di Tower Balsa untuk didata lalu diberi nasehat oleh Camat, Kapolsek, serta Danramil.
Camat Gunung Putri Kurnia Indra mengaku sedih dan prihatin dengan temuan itu. Terlebih beberapa di antaranya merupakan pelajar.
”Perbuatan anda-anda ini buat malu orang tua dan keluarga. Untuk malam ini masih tahap pembinaan. Tapi, semuanya akan kami data. Jika di kemudian hari terjaring lagi akan kami panggil orang tua atau gurunya, bahkan kalau yang sudah kerja akan kami datangi perusahaannya. Ini adalah bentuk sanksi sosial,” ujar Kurnia.
Camat mengancam akan menindak sesuai hukum yang berlaku bila ketahuan melanggar di kemudian hari. Tidak hanya pelaku, peringatan serupa juga diberikan kepada penyewa, broker, bahkan kalau ada mucikarinya.
Kurnia juga minta pengelola mengawasi sewa-sewaan harian yang rawan disalahgunakan untuk berbuat maksiat. Dia mengharapkan kegiatan dilaksanakan secara acak untuk membuat mereka tidak aman jika mau berbuat tindak asusila di PGV.
AKP Didin menuturkan akan membawa para pelaku penyakit masyarakat ini untuk rehabilitasi apabila kembali terjaring dalam razia selanjutnya.
tulis komentar anda